Main Article Content

Abstract

Persoalan moderasi beragama merupakan salah satu problem didalam kehidupan beragama dan bernegara di dalam konteks masyarakat Indonesia. Pasalnya masyarakat Indonesia terdiri dari beragam corak kebudayaah dan agama. Sementara di sisi lain, berbagai hasil penelitian menunjukan bahwa indeks toleransi di Indonesia masih terbilang cukup rendah. Olehnya diperlukan suatau upaya serius untuk terus mereproduksi kesadaran moderasi kepada masyarakat luas. Salah satu tempat paling strategis guna menanamkan kesadaran moderasi beragama ialah pada institusi pendidikan atau sekolah. Salah satu instrument yang dapat menjalankan fungsi peningkatan kesadaran moderasi beragama di sekolah melalui peran Bimbingan Konseling. Hal ini karena BK merupakan bagian dari sistem pendidikan yang tupoksinya untuk menunjang proses kesadaran dan belajar peserta didik. Untuk menjalankan fungsi tersebut, diperlukan pengembangan suatu metode pelayanan BK di sekolah dalam hal meningkatkan persepsi moderasi beragama bagi siswa yang secara ditopang oleh perspektif Islam moderat dan teori konseling lintas budaya dan agama. Salah satu metode alternatif yang dapat digunakan guna mencapai efektifitas pemberian pemahaman moderasi beragama bagi siswa ialah dengan layanan menggunakan media film dokumenter. Alasannya, penggunaan media visual seperti film dapat memberikan dampak yang efektif karena visualisasi film menjadikan peserta didik akan memperoleh gambaran yang imajinatif serta kongret perihal moderasi beragama sehingga dapat mereka aplikasikan pada kehidupan sehari-hari.

Article Details

How to Cite
Agung, A., & Nurjannah. (2024). BIMBINGAN KONSELING BELAJAR MELALUI MEDIA FILM DOKUMENTER UNTUK MENINGKATKAN PERSEPSI MODERASI BERAGAMA SISWA DI SEKOLAH. SOCIETY, 14(2), 1–8. https://doi.org/10.20414/society.v14i2.7631

References

  1. Aziz, A. A., Masykhur, A., Anam, A. K., Muhtarom, A., Masudi, I., & Duryat, M. (2019). Implementasi Moderasi Beragama Dalam Pendidika Islam.
  2. Agung Prabowo. 2011. Media Visual. (http:// agung030492. blogspot.com/2011/06/ media-audio_14.html, Diakses tanggal 11/09/2013)
  3. Lessy, Z., Widiawati, A., Himawan, D. A. U., Alfiyaturrahmah, F., & Salsabila, K. (2022). Implementasi Moderasi Beragama Di Lingkungan Sekolah Dasar. Paedagogie: Jurnal Pendidikan Dan Studi Islam, 3(02), 137-148.
  4. Malthuf, M. (2023). ANALISIS TINGKAT KERENTANAN SOSIAL PENDUDUK TERHADAP BENCANA GEMPABUMI DI KABUPATEN KLATEN. Jurnal Plano Buana, 3(2), 112–121. https://doi.org/10.36456/jpb.v3i2.7190
  5. Root, M., & Wardle, F. 2014. Multicultural Education. In The Multiracial Experience: Racial Borders as the New Frontier (pp. 380–392). https://doi.org/10.4135/9781483327433.n23
  6. Suryanto, T. A. (2021). Memahami Bimbingan dan Konseling Belajar: Teori dan Aplikasi Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling Belajar. Penerbit Adab.
  7. Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, Dan R & D.
  8. Sutrisno, E. 2019. Aktualisasi Moderasi Beragama di Lembaga Pendidikan.
  9. Jurnal Bimas Islam, 12(2), 323–348. https://doi.org/10.37302/jbi.v12i2.113