Main Article Content

Abstract

Advances in digital technology and the use of social media have increasingly led to implications, including in religious life. Religious references make the internet as a source. While internet users in Indonesia are dominated by millennials who have an open and rational mind. They make the internet as an alternative source of knowledge, including religious knowledge. Digital da'wah is a model of Islamic teaching through digital media or social media which has advantages, it’sneeds of the audience, instant feedback, practical and efficient. Digital da'wah was created by the AIS Nusantaravirtual community makes a new perspective in utilizing social media for da'wah. This article explains how the strategy of the AIS Nusantara virtual community in building Islamic narratives in the style of santri and pesantren for millennials through digital spaces. Various strategies for send information was designedmore eye-catching and modern format. Digital da'wah has managed by santri is the right model of da'wah cause of many preachers and da’wah material that does not have a sanad or teacher. The rise of santri and pesantren in cyberspace is proof that santri have begun to realize that digital da’wah is important.

Keywords

Digital Da'wah, Millennials Generation, Santri and Pesantren, Virtual Communities

Article Details

How to Cite
Ummah, Athik Hidayatul. 2020. “DAKWAH DIGITAL DAN GENERASI MILENIAL (Menelisik Strategi Dakwah Komunitas Arus Informasi Santri Nusantara)”. TASAMUH 18 (1):54-78. https://doi.org/10.20414/tasamuh.v18i1.2151.

References

  1. Ahyar, Muzayyin,“slamic Clicktivism: Internet, Democarcy and Contemporary Islamic Activism in Surakarta”, dalam Jurnal Studia Islamika, Vol. 24 No. 3 (Jakarta: Universitas Islam Negeri Jakarta, 2017).
  2. Alyusi, Shiefti Dyah, Media Sosial Interaksi, Identitas dan Modal Sosial(Jakarta: Kencana, 2016).
  3. Amin, Samsul Munir, Ilmu Dakwah(Jakarta: Amzah, 2009).
  4. Aziz, Mohammad Ali, Ilmu Dakwah(Jakarta: Kencana, 2004).
  5. Bamualim, Chaider S., Hilman Latief, dan Irfan Abubakar (ed), Kaum Muda Muslim Milenial: Konservatisme, Hibridasi Identitas, dan Tantangan Radikalisme (Jakarta: Center for The Study of Religion and Cultur - CSRS, 2018).
  6. Fahrurrozi, Model-Model Dakwah di Era Kontemporer (Mataram: LP2M UIN Mataram, 2017).
  7. Habibi, Muhammad, “Optimalisasi Dakwah Melalui media Sosial di Era Milenial”, dalam Jurnal Alhikmah, Vol. 12 No. 1 (Pontianak: IAIN Pontianak 2018).
  8. Harun, Ahmad Mustofa, Khazanah Intelektual Pesantren (Jakarta Timur: CV Maloho Jaya Abadi dan Puslitbang Pendidikan Agama dan Keagamaan dan Diklat Departemen Agama, 2009).
  9. Hamid, Abdulloh, Pendidikan Karakter Berbasis Pesantren: Pelajar dan Santri dalam Era IT dan Cyber Culture (Surabaya: Imtiyaz, 2017).
  10. Haryatmoko, Etika Komunikasi (Yogyakarta: Kanisius, 2011).
  11. Hasanah, Ulfatun, “Pesantren Dan Transmisi Keilmuan Islam Melayu Nusantara; Literasi, Teks, Kitab Dan Sanad Keilmuan”, dalam Jurnal ’Anil Islam, Vol. 8, No. 2 (Sumenep: Institute Ilmu Keislaman Annuqayah, 2015).
  12. Howe, Neil and William Strauss, Millenials Rising: The Next Great Generation (New York: Vintage Books, 2000).
  13. Ilaihi, Wahyu, Komunikasi Dakwah (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2010).
  14. Iswanto, Agus, “Membaca Kecenderungan Pemikiran Islam Generasi Milenial Indonesia”, dalam Jurnal Multikultural & Multireligius, Vol.17, (Semarang: Universitas Islam Negeri Walisongo, 2018).
  15. Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dan Badan Pusat Statistik, Profil Generasi Milenial Indonesia (Jakarta, KemenPPPA, 2018).
  16. Munir dan Wahyu Ilahi, Manajemen Dakwah (Jakarta: Prenadamedia, 2015).
  17. Nasrullah, Rusli, Komunikasi Antarbudaya: di Era Budaya Siberia (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2014).
  18. Nugraha, Aditya, “Fenomena Meme di Media Sosial (Studi Etnografi Virtual Posting Meme pada Pengguna Media Sosial Instagram)”,dalam Jurnal Sosioteknologi, Vol. 14 No. 3 (Bandung: Institute Teknologi Bandung, 2015).
  19. Nuriz, M. Afthon Lubbi, Generasi Muda Milenial dan Masjid Era Digital dalam buku Masjid di Era Milenial: Arah Baru Literasi Keagamaan(Jakarta: Center for The Study of Religion and Cultur - CSRS, 2019).
  20. Pamungkas, Cahyo, “Global Village dan Globalisasi dalam Konteks ke-Indonesiaan” dalam Jurnal Global Strategis, Vol. 9 No.2(Surabaya: Universitas Airlangga, 2015).
  21. Pardianto, “Meneguhkan Dakwah Melalui New Media”, dalam Jurnal Komunikasi Islam, Vol. 03 No. 01 (Surabaya: UIN Sunan Ampel, Juni 2013).
  22. Saiful, Maarif Bambang, Komunikasi Dakwah: Paradigma Untuk Aksi (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2010).
  23. Severin, Werner J. dan James W Tankard Jr, Teori Komunikasi: Sejarah, Metode, dan Terapan di Dalam Media Massa, Edisi Kelima, terj, Sugeng Hariyanto (Jakarta, Kencana Prenadamedia, 2014).
  24. Wahid, Fathul, E-Dakwah, Dakwah Melalui Internet (Yogyakarta: Gaya Media, 2004).
  25. Widjajanto, Kenmada, Perencanaan Komunikasi: Konsep dan Aplikasi (Bandung: CV Ultimus, 2013).
  26. Zaini, Ahmad, “Dakwah Melalui Internet”, dalam Jurnal At-Tabsyir, Vol. 1, No. 1 (Kudus: STAIN Kudus, Juni 2013).
  27. Zulhimma, “Dinamika Perkembangan Pondok Pesantren di Indonesia”, dalam Jurnal Darul ‘Ilmi, Vol. 01 No. 02(Padang: IAIN Padang Sidimpuan, 2013).