Edukasi “Minim Plastik” sebagai wujud cinta lingkungan di SDN Pejaten Timur 20 Pagi
DOI:
https://doi.org/10.20414/transformasi.v16i1.2034Keywords:
edukasi, minim plastik, sampah, lingkunganAbstract
[Bahasa]: Salah satu jenis sampah yang paling sulit terurai adalah sampah plastik. Hanya 5% dari sampah plastik yang didaur ulang dengan efektif, sementara 40% lainnya berakhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dan sisanya berakhir di ekosistem seperti lautan. Sampah plastik dapat menimbulkan pencemaran, baik di tanah, air, maupun udara. Pengelolaan seperti penggunaan kembali (reuse) atau daur ulang plastik (recycle) saja tidak cukup. Harus ada upaya untuk mengurangi penggunaan plastik. Melihat besarnya dampak dari pencemaran sampah plastik, maka diperlukan peran aktif seluruh elemen masyarakat. Berdasarkan survey awal di SDN Pejaten Timur 20 Pagi Jakarta Selatan, masih banyak siswa yang tidak membawa tumbler atau kotak makanan. Siswa cenderung mengkonsumsi makanan atau snack yang ditawarkan di kantin atau pedagang sekitar sekolah. Hal ini menyebabkan jumlah sampah plastik yang dihasilkan cukup tinggi. Sehingga dianggap perlu dilakukan edukasi tentang pengurangan penggunaan plastik sebagai wujud cinta lingkungan. Tujuan pengabdian masyarakat ini untuk meningkatkan pengetahuan siswa tentang pengurangan penggunaan plastik sebagai wujud cinta lingkungan. Metode yang dilakukan dalam kegiatan ini adalah community development dengan menggunakan edukasi sebagai cara untuk meningkatkan pengetahuan tentang pengurangan penggunaan plastik. Hasil pengabdian menunjukkan terjadi peningkatan pengetahuan tentang “Minim Plastik” setelah dilakukan edukasi di SDN Pejaten Timur 20 Pagi. Kegiatan ini efektif meningkatkan pengetahuan minim plastik sebagai upaya mewujudkan perilaku cinta lingkungan.
Kata Kunci: edukasi, minim plastik, sampah, lingkungan
[English]: One of the most difficult types of waste to decompose is plastic. Indeed, only 5 of the plastic waste is recycled effectively, 40% is dumped in landfills, and the remaining ends at ecosystem such as sea. Plastic can cause pollution, either in soil, water, or air. A waste management such as reuse or recycling is not enough. There must be efforts to reduce the use of plastic. Considering the magnitude of the impact of plastic waste pollution, the active role of all elements of society is needed. Based on the initial survey at SDN Pejaten Timur 20 Pagi, there are still many students who do not carry tumblers or lunch boxes. Students tend to consume food or snacks offered in canteens or traders around the school. This causes the amount of plastic waste produced is quite high. It is considered necessary to educate the students to reduce the use of plastic as an environmental action. The aims of this community service is to increase students' knowledge of reducing the use of plastic as an act of caring environment. The method used in this program was community development using education to increase knowledge of reducing the use of plastics. The results showed an increase in knowledge about "Minimal Plastic" at SDN Pejaten Timur 20 Pagi after the program. This program is effective in increasing the knowledge about how to reduce the use of plastic to reach the goal.
Keywords: education, plastic reduction, garbage, environment
Downloads
References
Arum, H. M., Jamiati, Ineza, M., Kusumo, F. M. R., & Amelia, R. (2019). Pemanfaatan Barang Bekas Botol Plastik dalam Pembuatan Vertical Garden di Wilayah Lamtoro Pamulag Timur. Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Masyarakat LPPM UMJ, September, 1–5.
Asia, & Zainul, M. A. (2017). Dampak Sampah Plastik Bagi Ekosistem Laut. Buletin Matric, 14(1), 44–48.
Asmarawati, S., Alni, F. K. D., Wijaya, I., Marcella, F., B, A. M., Ravi, A. C., Yulia, N., Nur, A., Satria, B., & S, S. M. A. (2019). Pemanfaatan Limbah Plastik Dusun Butuh Ngereng – Ereng Jogoprayan Gantiwarno Klaten. Prosiding Konferensi Pengabdian Masyarakat, 1 (Maret), 501–504.
Badan Pusat Statistik. (2018). Statistik Lingkungan Hidup Indonesia (SLHI) 2018. Badan Pusat Statistik, 1–224. https://doi.org/3305001
Ditjen PPKL. (2018). Deklarasi “Kendalikan Sampah Plastik Industri.”
Firdaus, A. R., Altaftazani, D. H., & Pratama, D. F. (2020). Penyuluhan tentang Pentingnya Membawa Bekal dari Rumah sebagai Upaya Pengurangan Sampah Plastik pada DAS Citarum dan Menjaga Kualitas Gizi Siswa. Abdimas Siliwangi, 03(01), 49–59. DOI: http://dx.doi.org/10.22460/as.v3i1p%25p.3565
Gusti, A., Isyandi, B., Bahri, S., & Afandi, D. (2015). Hubungan Pengetahuan , Sikap dan Intensi Perilaku Pengelolaan Sampah Berkelanjutan Pada Siswa Sekolah Dasar di Kota Padang. Dinamika Lingkungan Indonesia, 2(2), 100–107.
Gusti, A., Isyandi, B., Bahri, S., & Afandi, D. (2017). Faktor Determinan Intensi Perilaku Pengelolaan Sampah Berkelanjutan Pada Siswa Sekolah Dasar. Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas, 9(2), 65. DOI: https://doi.org/10.24893/jkma.9.2.65-72.2015
Karnelasatri. (2019). Pemanfaatan Sampah Botol Plastik di SDN Batok 3, Tenjo, Kab. Bogor. Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR), 2, 706–712. DOI: https://doi.org/10.37695/pkmcsr.v2i0.554
Kusumo, R. A. B., Charina, A., Sukayat, Y., & Mukti, G. W. (2017). Kajian Edukasi Ramah Lingkungan dan Karakteristik Konsumen serta Pengaruhnya terhadap Sikap dan Perilaku Ramah Lingkungan. Jurnal Ilmu Keluarga Dan Konsumen, 10(3), 238–249. DOI: http://dx.doi.org/10.24156/jikk.2017.10.3.238
Mahyudin, R. P. (2017). Kajian Permasalahan Pengelolaan Sampah Dan Dampak Lingkungan Di Tpa (Tempat Pemrosesan Akhir). Jukung (Jurnal Teknik Lingkungan), 3(1), 66–74. DOI: https://doi.org/10.20527/jukung.v3i1.3201
Nasution, A. S. (2020). Edukasi PHBS di Tatanan Rumah Tangga Untuk Meningkatkan Perilaku Sehat. Jurnal Abdidas, 1(2), 28–32.
Notoatmodjo, S. (2007). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Rineka Cipta.
Setyowati, R., & Mulasari, S. A. (2013). Pengetahuan dan Perilaku Ibu Rumah Tangga dalam Pengelolaan Sampah Plastik. Kesmas: National Public Health Journal, 7(12), 562. DOI: https://doi.org/10.21109/kesmas.v7i12.331
Sununianti, V. V., Hapsari, D., Purnama, H. D., & Alfitri. (2014). Sosialisasi Penggunaan Furoshiki Untuk Mengurangi Sampah Kantong Plastik Dalam Gaya Hidup Modern. Jurnal Pengabdian Sriwijaya, 2(1), 88–100.
World Bank Group. (2018). Laporan Sintesis Sampah Laut Indonesia. Public Disclosure Authorized, April, 1–49. http://documents.worldbank.org/curated/en/642751527664372193/pdf/126686-INDONESIA-29-5-2018-14-34-5-SynthesisFullReportAPRILIND.pdf