Transformasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat https://journal.uinmataram.ac.id/index.php/transformasi <p><strong>Transformasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat</strong>&nbsp;(p-ISSN: <a href="http://issn.pdii.lipi.go.id/issn.cgi?daftar&amp;1180426832&amp;1&amp;&amp;" target="_blank" rel="noopener">1858-3571</a> | e-ISSN: <a href="http://issn.pdii.lipi.go.id/issn.cgi?daftar&amp;1496979376&amp;1&amp;&amp;" target="_blank" rel="noopener">2580-9628</a>) adalah jurnal ilmiah yang dikelola oleh Pusat Pengabdian Masyarakat (P2M) dibawah Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram. Jurnal Transformasi mempublikasikan hasil-hasil pengabdian masyarakat yang berbasis riset dengan tema pemberdayaan masyarakat atau kelompok profesi tertentu, pemberdayaan keluarga, pengembangan madrasah, penerapan teknologi tepat guna, pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan, dan pelatihan. Jurnal Transformasi terbit dua kali setiap tahun yaitu pada bulan <strong>Juni</strong> dan <strong>Desember</strong>. Pada pengajuan p-ISSN tahun 2007 nomenklatur nama jurnal yang digunakan adalah Transformasi. Kemudian pada saat pengajuan e-ISSN tahun 2017 nomenklatur nama jurnal berubah menjadi Transformasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat<strong>. </strong>Tujuan perubahan tersebut&nbsp;adalah untuk menambahkan identitas jurnal Transformasi sebagai jurnal pengabdian kepada masyarakat. Seiring dengan alih status institusi pada tahun 2007, nama penerbit juga mengalami perubahan dari Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Mataram menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram. Jurnal Transformasi merupakan anggota dari <strong>Asosiasi Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat (<a href="https://ajpkm.org/members/" target="_blank" rel="noopener">AJPKM</a>)</strong></p> LP2M Universitas Islam Negeri Mataram en-US Transformasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat 1858-3571 Pendidikan dasar bencana bagi pemuda untuk meningkatkan kesadaran akan bencana https://journal.uinmataram.ac.id/index.php/transformasi/article/view/4971 <p><em><strong>[Bahasa]</strong></em><strong>: </strong>Berdasarkan kondisi geografisnya Indonesia merupakan negara yang rentan terhadap bencana. Oleh karena itu manajemen bencana adalah hal yang sangat penting untuk dipelajari dan dipahami oleh masyarakat. Manajemen bencana terdiri dari kesiapsiagaan, mitigasi, tanggap darurat, dan pemulihan masyarakat. Pemuda sebagai bagian dari masyarakat adalah sumber daya manusia yang sangat potensial di dalam manajemen bencana. Sayangnya, banyak pemuda yang belum memahami manajemen bencana maupun keterlibatan langsung dengan terjun sebagai relawan. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dasar manajemen bencana kepada pemuda sebagai upaya meningkatkan kesadaran yang dimiliki. Harapan dari kegiatan ini adalah pemuda dapat mengetahui jenis bencana, pentingnya kesiapsiagaan bencana, serta memiliki keinginan untuk menyosialisasikan pengetahuan dan menumbuhkan kesadaran perlunya manajemen bencana kepada masyarakat. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini meliputi tiga tahapan yakni perencanaan, pelaksanan, dan evaluasi. Hasil kegiatan ini menunjukkan bahawa peserta merasa antusias untuk terjun dalam kegiatan relawan bencana. Pasca pemberian pelatihan, sebanyak 75% pemuda yang awalnya tidak pernah mengikuti kegiatan relawan bencana berminat menjadi relawan bencana. Dari kegiatan ini, terdapat dua harapan yang paling banyak diminta oleh peserta. Pertama, kegiatan pendidikan dasar bencana dilakukan secara rutin yang dapat diikuti oleh pemuda dan masyarakat. Kedua, peserta berharap ada pelatihan teknis dalam merespon bencana.</p> <p><strong>Kata Kunci:</strong> <em>masyarakat sadar bencana</em><em>, </em><em>pemuda</em><em>, </em><em>pendidikan bencana,</em> <em>relawan bencana</em></p> <p><strong><em>[English]: </em></strong><em>Indonesia is a disaster-prone country because of its geographical condition. Therefore, disaster management is essential for the community to learn and understand. Disaster management includes preparedness, mitigation, emergency response, and community recovery. As part of society, youth is a potential human resource in disaster management. Unfortunately, many young people do not understand disaster management or work directly as volunteers. This community service activity aims to provide youth with basic knowledge of disaster management to increase their awareness. This community service hopes that young people can know the types of disasters and the importance of disaster preparedness and want to socialize knowledge and raise awareness of the need for disaster management in the community. The method used in this program includes three stages, they are planning, implementation, and evaluation. The result of this community service shows that the participants felt enthusiastic about participating in disaster volunteer activities. After the training program, as many as 75% of the youth who initially had never participated in disaster volunteer activities were interested in becoming disaster volunteers. From this activity, two expectations were most requested by the participants. First, basic disaster education activities should be carried out periodically, which youth and the community can participate in. Second, the participants expect that there will be technical training in disaster response.</em></p> <p><strong>Keywords:</strong> <em>disaster society</em><em>, </em><em>young people</em><em>, </em><em>disaster education,</em> <em>disaster volunteer</em></p> Septin Puji Astuti Eko Setiawan Ika Feni Setyaningrum Copyright (c) 2023 Septin Puji Astuti, Eko Setiawan, Ika Feni Setyaningrum http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2023-06-30 2023-06-30 19 1 1 12 10.20414/transformasi.v19i1.4971 Peningkatan kesadaran dan pengetahuan kesehatan reproduksi remaja putri di SMP Islam At-Tawwabiin Cilangkap Tapos Depok https://journal.uinmataram.ac.id/index.php/transformasi/article/view/5790 <p><em><strong>[Bahasa]</strong></em><strong>: </strong>Kesehatan reproduksi pada remaja putri sangat dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan terkait organ dan sistem reproduksi. Usia remaja merupakan usia kritis dimana remaja putri pertama kali mengalami fase pubertas yang ditandai dengan dimulainya siklus haid atau menstruasi. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan kesehatan reproduksi remaja putri pada siswi di Islam At-Tawwabiin Cilangkap Tapos Depok. Metode yang digunakan dalam program pengabdian ini adaah penyuluhan. Metode survei melalui kuisioner digunakan untuk mengukur sikap dan pemberian soal <em>pre-test</em> dan <em>post-test</em> untuk mengukur pengetahuan. Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 27 Juli 2022 dari pukul 08.00-12.00 yang dihadiri oleh 82 siswi SMP Islam At-Tawwabiin. Hasil program kegiatan pengabdian ini menunjukkan sebanyak 95% peserta telah mengalami menstruasi. Usia menstruasi pertama peserta berada pada kisaran 9-14 tahun dengan frekuensi tertinggi pada usia 12 tahun sebanyak 50%. Frekuensi peserta yang mengetahui organ dan system reproduksi sebesar 85,5% dan 54% peserta memahami siklus menstruasi. Berdasarkan hasil evaluasi kegiatan, terjadi peningkatan rataan nilai <em>post-test</em> sebesar 71,83±16,26 dari rataan nilai <em>pre-test</em> sebesar 67,2±16,52 (sig&lt;0,05). Hasil uji korelasi Pearson menunjukkan nilai 0,641 dengan sig 0,003&lt;0,050 yang berarti terjadi hubungan yang kuat dan signifikan antara pengetahuan dengan peningkatan nilai hasil test. Dapat disimpulkan bahwa kegiatan penyuluhan mampu meningkatkan kesadaran dan pengetahuan siswi terhadap kesehatan reproduksi.</p> <p><strong>Kata Kunci:</strong> kesehatan reproduksi, menstruasi, siswi SMP, tingkat pengetahuan</p> <p><strong> </strong><strong><em>[English]: </em></strong><em>Reproductive health in a teenager is greatly influenced by the level of knowledge about reproductive organs and systems. Adolescence is a critical age where young women first experience a phase of puberty which is characterized by the start of the menstrual /menstrual cycle. This community service program aims to increase the awareness and knowledge of young women’s reproductive health in female students at Islam At-Tawwabiin Cilangkap Tapos Depok. The method used in this program is counselling. The survey method with a questionnaire is used to measure the attitude of the participants and the pre-test and post-test questions for knowledge. The program was held on July 27, 2022, from 08.00-12.00 and was attended by 82 At-Tawwabiin Islamic Junior High School students. The results show that 95% of the participants had undergone menstruation. The first menstrual age of participants was in the range of 9-14 years, with the highest frequency at 12 years as much as 50%. The frequency of participants who knew the organs and reproductive system was 85.5%, and 54% understood the menstrual cycle. There was an increase in the average post-test value of 71.83±16.26 from the average pre-test value of 67.2±16.52 (sig&lt;0.05). The results of the Pearson correlation test show a value of 0.641 with a sig of 0.003 &lt; 0.050</em> <em>, which means a strong and significant relationship exists between knowledge and an increase in test result scores. It can be concluded that the counseling program increased the students’ awareness and knowledge of reproductive health.</em></p> <p><strong>Keywords</strong><strong>:</strong> <em>reproductive health, menstruation, junior high school students, knowledge </em></p> Atin Supiyani Dalia Sukmawati Copyright (c) 2023 Atin Supiyani, Dalia Sukmawati http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2023-06-30 2023-06-30 19 1 13 21 10.20414/transformasi.v19i1.5790 Peningkatan layanan jemaah melalui implementasi sistem pengelolaan keuangan dan aset masjid berbasis web https://journal.uinmataram.ac.id/index.php/transformasi/article/view/5992 <p><em><strong>[Bahasa]</strong></em><strong>: </strong>Keuangan dan aset masjid perlu dikelola dengan baik dan transparan. Kesalahan dalam pengelolaan akan menyebabkan praduga dan fitnah di tengah masyarakat. Terlebih jika berkaitan dengan dana yang diperoleh dari jemaah atau masyarakat. Pengelolaan keuangan dan aset dalam bentuk tradisional hanya mampu mencatat sehingga belum mengarah pada transparansi karena sifatnya yang tidak <em>accessible</em>. Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini adalah mengimplementasikan sistem informasi pengelolaan keuangan dan aset masjid untuk meningkatkan tata kelola dan transparansi keuangan masjid. Metode pelaksanaan kegiatan menggunakan model kemitraan dimana pengabdi dan masyarakat secara bersama menyelenggarakan kegiatan untuk kemajuan tata kelola masjid. Tahapan kegiatan meliputi <em>Plan, Do, Check, Act</em> (PDCA) dimana tahapan ini sering digunakan dalam program peningkatan berkelanjutan untuk aspek tertentu di dalam masyarakat atau komunitas. Hasil pengabdian kepada masyarakat ini menunjukkan bahwa tata kelola aset dan keuangan masjid berbasis digital mampu mewujudkan transparansi sehingga meningkatkan kepercayaan jamaah dan masyarakat terhadap pengelola masjid. Secara lebih luas, kegiatan ini dapat menjadi inspirasi untuk masjid yang lain untuk mengimplementasikan tata kelola keuangan dan aset berbasis digital sebagai upaya peningkatan pelayanan masjid di masyarakat.</p> <p><strong>Kata Kunci:</strong> digitalisasi, keterbukaan keuangan, sistem aset, sistem informasi, masjid</p> <p><strong><em>[English]: </em></strong><em>Mosque financial and asset needs to be managed properly and transparently. Mismanagement of this will lead to prejudice and slander in society. Moreover, if the funds are obtained from the congregation or the community. Financial and asset management in the traditional way can only record the data, so it has not led to transparency because it is not accessible. This community service program aims to implement an information system for managing mosque finances and assets to improve governance and transparency. The method used in this program is a partnership model in which the researchers and the community organize the program to develop mosque governance. The stages included Plan, Do, Check, Act (PDCA), often used in sustainable improvement programs for specific aspects of a society or community. This program shows that digital-based management of mosque assets and finances can achieve transparency, thereby it increases the trust of congregants and the community in mosque management. This program can be an initiative for other mosques to implement digital-based financial and asset governance in an effort to improve mosque services in the community.</em></p> <p><strong>Keywords:</strong> <em>digitization, financial transparency, asset system, information system, mosque</em></p> Kholid Haryono Ari Sujarwo Copyright (c) 2023 Kholid Haryono, Ari Sujarwo http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2023-06-30 2023-06-30 19 1 22 34 10.20414/transformasi.v19i1.5992 Evaluasi program pelatihan penyusunan jadwal dengan ASC timetable menggunakan model CIPP https://journal.uinmataram.ac.id/index.php/transformasi/article/view/6032 <p><em><strong>[Bahasa]</strong></em><strong>: </strong>Perkembangan teknologi perlu dimanfaatkan secara optimal dalam berbagai bidang kehidupan tidak terkecuali dalam dunia pendidikan. Teknologi perlu dimanfaatkan untuk mengatasi permasalahan yang ada dalam dunia pendidikan, salah satunya adalah permasalahan dalam penyusunan jadwal pelajaran pada beberapa sekolah atau madrasah yang ada di Kabupaten Ponorogo. Solusi yang ditawarkan adalah program pengabdian masyarakat menggunakan pendekatan <em>service learning</em> dalam bentuk pelatihan penyusunan jadwal menggunakan <em>software</em> Asc TimeTable. Studi ini bertujuan untuk mengevaluasi program menggunakan model CIPP, yang terdiri dari empat komponen evaluasi, yaitu evaluasi <em>context</em>, evaluasi <em>input</em>, evaluasi <em>process</em>, dan evaluasi <em>product</em>. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa dari aspek <em>context</em>, program yang ditawarkan sesuai dengan permasalahan yang dihadapi oleh sasaran program, yaitu para guru/ustadz dan pengelola sekolah/madrasah. Pada aspek <em>input</em>, strategi program yang ditawarkan juga sangat sesuai dengan kebutuhan dan harapan dari sasaran program. Evaluasi proses pelaksanaan program menunjukkan bahwa program telah terlaksana dengan sangat baik. Demikian halnya dari aspek evaluasi produk diketahui bahwa pemahaman subjek sasaran program sudah baik. Secara umum program yang dilaksanakan sudah berjalan dengan baik dan efektif. Oleh karena itu, diharapkan hasil studi ini menginspirasi pelaksanaan program serupa dengan mengoptimalkan pemanfaatan teknologi di era <em>Society </em>5.0 ini untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat.</p> <p><strong>Kata Kunci:</strong> Asc TimeTable; CIPP; evaluasi program; penyusunan jadwal, <em>society </em>5.0</p> <p><strong> </strong><strong><em>[English]: </em></strong><em>Technology development should be utilized optimally in various fields of life, including education. </em><em>Technology needs to be used to overcome problems in education, including the problem of preparing lesson schedules in several schools or madrasahs in Ponorogo Regency. The proposed solution is a community service program utilizing the service learning approach through training sessions on schedule planning using the Asc TimeTable software. This study aims to evaluate the program using the CIPP model, which consists of four components: context, input, process, and product. The evaluation results show that from the context aspect, the programs offered are under the problems the program targets face: teachers/ustadz and school/madrasah administrators. </em><em>In</em><em> the input aspect, the program offered is also highly relevant to the needs and expectations of the target. Evaluation of the program implementation process shows that the program has been carried out very well. Likewise, from the aspect of product evaluation, it is known that understanding the program target's subject is good. In general, the program implemented has been running well and effectively. As a result, it is hoped that the findings of this study may inspire similar projects aimed at optimizing the use of technology in the period of Society 5.0 for community advancement and welfare.</em></p> <p><strong>Keywords:</strong> <em>Asc TimeTable</em><em>,</em><em> CIPP</em><em>,</em><em> program evaluation</em><em>,</em><em> scheduler</em><em>, </em><em>society </em><em>5.0</em></p> Edi Irawan Yaya Sukjaya Kusumah Nur Kolis Copyright (c) 2023 Edi Irawan, Yaya Sukjaya Kusumah, Nur Kolis http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2023-06-30 2023-06-30 19 1 35 44 10.20414/transformasi.v19i1.6032 Digitalisasi informasi kependudukan di lingkungan RT Kelurahan Sukamiskin Kecamatan Arcamanik Kota Bandung https://journal.uinmataram.ac.id/index.php/transformasi/article/view/6107 <p><em><strong>[Bahasa]</strong></em><strong>: </strong>Data kependudukan sangat diperlukan sebagai dasar perencanaan pada berbagai aktvitas pelayanan publik. Salah satu Lembaga kemasyarakatan yang memiliki tugas dalam pengumpulan data kependudukan adalah pengurus Rukun Tetangga (RT). Dalam melaksanakan tugasnya, pengurus RT sering kali mengalami berbagai kendala salah satu nya adalah penggunaan metode manual dalam mengumpulkan dan mengolah data yang berakibat pada sering terjadinya kesalahan input data dan ketidakakuratan data yang diperoleh. Hal tersebut, dihadapi pula oleh pengurus RT di wilayah Rukun Warga (RW) 06 kelurahan Sukamiskin, Kecamatan Arcamanik, Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat. Kendala tersebut, dapat diatasi salah satunya dengan pemanfaatan sistem informasi sesuai dengan UU NO. 23 TAHUN 2006. Oleh karena itu, tujuan pengabdian masyarakat yang dilakukan adalah merancang dan membangun sistem informasi kependudukan (SIDUK) sebagai salah satu upaya mengatasi beberapa kendala yang dihadapi oleh pengurus RT di wilayah Rukun Warga (RW) 06 kelurahan Sukamiskin, Kecamatan Arcamanik, Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat. Pelaksanaan pengabdian masyarakat dilakukan melalui metode difusi iptek yang terbagi menjadi dua tahap yaitu perancangan dan pembangunan SIDUK menggunakan metode <em>prototype</em>. Selanjutnya dilakukan sosialisasi serta pendampingan penggunaan SIDUK yang dibangun tersebut. SIDUK yang dibangun terbukti mampu mempermudah pengurus RT dalam mengumpulkan dan mengolah data kependudukan termasuk input data dan pembuatan laporan data kependudukan.</p> <p><strong>Kata Kunci:</strong> <em>data kependudukan, difusi iptek, </em><em>rukun tetangga</em>, <em>SIDUK, sistem informasi</em></p> <p><strong><em>[English]: </em></strong><em>Demographic data is needed for various public service activities. One of the social institutions which has the task of collecting demographic data is the Rukun Tetangga (RT) administrator. In carrying out their duties, RT administrators often experience various obstacles, one of which is that the collection and data tabulation are still done manually, as a result various errors of data input occur frequently, and inaccuracies in the data obtained. This is also faced by RT administrators in the Rukun Warga (RW) 06 area of ??Sukamiskin sub-district, Arcamanik District, Bandung City, West Java Province. One of these obstacles can be resolved by applying an information system under UU NO. 23 of 2006. Therefore, the goal of the community service being carried out is to design and build a demographic information system (SIDUK) to overcome some of the obstacles faced by RT administrators in the Rukun Warga (RW) 06 area of ??Sukamiskin sub-district, Arcamanik District, Kota Bandung, West Java Province. The community service program was carried out through the science and technology diffusion method, which was divided into two stages, namely designing and developing the SIDUK using the prototype. Following this, socialization and assistance in using SIDUK were conducted. The SIDUK has made it easier for RT administrators to collect and process population data, including input and reports.</em></p> <p><strong>Keywords</strong><strong>:</strong> <em>demographic, technology diffusion, neighborhood association, SIDUK, information system</em></p> Sri Bekti Handayani Ningsih Reny Rian Marliana Atep Ruhiat David Setiadi Maya Suhayati Leni Nurhayati Copyright (c) 2023 Sri Bekti Handayani Ningsih, Reny Rian Marliana, Atep Ruhiat, David Setiadi, Maya Suhayati, Leni Nurhayati http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2023-06-30 2023-06-30 19 1 45 59 10.20414/transformasi.v19i1.6107 Pengenalan virtual laboratory berbasis Physics Education Technology (PhET) interactive simulation sebagai alternatif praktikum pada siswa sekolah internasional luar negeri Riyadh https://journal.uinmataram.ac.id/index.php/transformasi/article/view/6189 <p><em><strong>[Bahasa]</strong></em><strong>: </strong>Inovasi proses pembelajaran menjadi sesuatu yang tidak bisa dihindari seiring dengan masifnya perkembangan teknologi dan informasi. Salah satu upaya inovasi tersebut adalah penggunaan PhET <em>interactive simulation virtual laboratory</em> dalam kegiatan praktikum pembelajaran fisika pada program kerjasama Sekolah Internasional Luar Negeri (SILN) Riyadh. Tujuan program pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep fisika melalui aktivitas praktikum dengan menggunakan PhET. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah <em>Participatory Action Research (PAR) </em>dengan 4 tahapan kegiatan yaitu (a) persiapan, (b) sosialisasi, (c) pelaksanaan, dan (d) evaluasi dan refleksi. Fokus materi dalam program ini adalah materi pada pelajaran fisika yang terdiri dari (a) Tekanan, (b) Hukum Kekekalan Energi, (c) Kinematika dan Dinamika Gerak, (d) Hukum Faraday, (e) dan Hukum Ohm. Hasil evaluasi kegiatan menunjukkan bahwa pada aspek pelaksanaan praktikum virtual berbasis PhET diperoleh poin sebesar 3,5 yang mengindikasikan siswa sangat antusias dalam mengikuti program. Sedangkan poin yang paling rendah adalah pada aspek waktu yaitu sebesar 2,6. Keterbatasan program ini adalah minimnya waktu yang tersedia sehingga masih ada siswa yang merasa kesulitan ketika menggunakan aplikasi PhET. Penggunaan PhET <em>interactive simulation</em> ini dapat menjadi alternatif proses pembelajaran fisika untuk meningkatkan antusisme belajar siswa sehingga dapat meningkatkan kompetensi siswa dalam memahami konsep fisika.</p> <p><strong>Kata Kunci:</strong> laboratorium virtual, PhET, simulasi interaktif</p> <p><strong><em>[English]: </em></strong><em>Innovation in the teaching and learning process is an inevitable facet along with the massive development of technology and information nowadays. One of the efforts is using PhET interactive simulation virtual laboratory in the physics learning practicum process in the Riyadh International Foreign School (SILN) cooperation program. This community service program aims to improve students' understanding of physics concepts through practicum activities using PhET. The method used in this program was Participatory Action Research (PAR) which consists of four stages, including (a) preparation, (b) socialization, (c) implementation, and (d) evaluation and reflection. The focus of the material in this program was on physics lessons consisting of (a) Pressure, (b) The law of Conservation of Energy, (c) Kinematics and Dynamics of Motion, (d) Faraday's Law, and (e) Ohm's Law. The result shows that in implementing the PhET-based virtual practicum aspect, points of 3.5 were obtained, indicating that students were highly enthusiastic about participating in the program. In contrast, the lowest point is in the aspect of time, which is 2.6. The limitation of this program was the lack of time available. Therefore, the students were still having difficulties when using the PhET application. PhET interactive simulation can be an alternative tool in the physics teaching and learning process to increase students' enthusiasm for learning, which will potentially impact improving students' competence in understanding physics concepts.</em></p> <p><strong>Keywords:</strong> <em>virtual laboratory, PhET, interactive simulation</em></p> Lalu Ahmad Didik Meiliyadi Baiq Ayu Ruhana Nur Khasanah Copyright (c) 2023 Lalu Ahmad Didik Meiliyadi, Baiq Ayu Ruhana, Nur Khasanah http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2023-06-30 2023-06-30 19 1 60 69 10.20414/transformasi.v19i1.6189 Efektivitas layanan bimbingan kelompok menggunakan metode debat untuk meningkatkan sikap semangat kebangsaan remaja di Paa Nanggalo Padang https://journal.uinmataram.ac.id/index.php/transformasi/article/view/6229 <p><em><strong>[Bahasa]</strong></em><strong>: </strong>Semangat kebangsaan dapat diwujudkan dalam sikap dan perbuatan sehari-hari dengan mengakui persamaan derajat, saling menghargai sesama dan mengembangkan sikap tenggang rasa. Namun, kebanyakan dari remaja saat ini tidak memiliki sikap semangat kebangsaan, hal ini terlihat dari kurangnya rasa kepedulian terhadap sesama, mereka sering berperilaku tidak peduli dengan sesama atau mempunyai sikap masa bodoh dengan keadaan temannya yang mengalami kesulitan. Tujuan pengabdian ini adalah untuk meningkatkan sikap semangat kebangsaan melalui bimbingan kelompok dengan menggunakan metode debat di panti asuhan Aisyiyah Nanggalo Padang. Metode yang digunakan adalah jenis kuantitatif dengan pendekatan <em>pre-eksperimen</em>. Teknik pengumpulan data menggunakan angket sikap semangat kebangsaan yang sudah diuji validitas dan reliabilitasnya. Pelaksanaan kegiatan diawali dengan <em>pretest</em> kemudian diberikan perlakuan bimbingan kelompok dengan metode debat, dan diakhiri dengan <em>posttest</em>. Teknik analisis data menggunakan <em>Wilcoxon signed rank test</em> untuk membandingkan skor <em>pretest </em>dan<em> posttest</em> hasil dari tindakan. Hasil penelitian menunjukkan terdapat peningkatan sikap semangat kebangsaan remaja sesudah diberikan bimbingan kelompok dengan metode debat. Hal ini terlihat dari hasil <em>postet</em> bahwa remaja memiliki antusias yang cukup tinggi ketika diberikan pemahaman berkenaan dengan sikap semangat kebangsaan. Hal ini berarti bahwa kegiatan pengabdian yang dilakukan dengan menggunakan metode debat untuk meningkatkan semangat kebangsaan melalui layanan bimbingan kelompok sangat efektif dilakukan. Implikasi dari kegiatan ini adalah semua remaja dapat memahami bahwa semangat kebangsaan penting untuk ditanamkan dan dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari.</p> <p><strong>Kata Kunci:</strong> bimbingan kelompok, debat, semangat kebangsaan</p> <p><strong><em>[English]: </em></strong><em>The national spirit can be manifested in attitudes and daily actions by recognizing equality, respecting each other and developing an attitude of tolerance. However, </em><em>recently </em><em>most teenagers do not have an attitude of national spirit</em><em>. It c</em><em>an be seen from their lack of concern for others, they often behave indifferently towards others or have an indifferent attitude towards the circumstances of their friends</em> <em>who have</em><em> difficult</em><em>ies</em><em>. </em><em>This community service program aims</em><em> to increase the attitude of the national spirit through group guidance using the debate method at the Aisyiyah Nanggalo Padang orphanage. The </em><em>method</em><em> used </em><em>was</em><em> a quantitative approach pre-experiment. The data collection technique </em><em>used </em><em>a questionnaire on the attitude of the national spirit</em><em>,</em><em> which has been tested for validity and reliability. The </em><em>program’s implementation</em><em> begins with </em><em>a </em><em>pretest</em><em>,</em><em> then given the treatment of group guidance with the debate method, and ends with </em><em>a </em><em>posttest. Data analysis techniques </em><em>used</em><em> Wilcoxon signed rank test to compare scores pretest and </em><em>post-test</em><em>. The results show an increase in the attitude of the national spirit of youth after being given group guidance using the debate method. </em><em>It</em><em> can be seen from the results posted that teenagers have quite high enthusiasm when given an understanding regarding the attitude of the national spirit. </em><em>It </em><em>means that </em><em>the program</em><em> using the debate method </em><em>is </em><em>very effective. This program implies that all teenagers understand </em><em>the importance of the</em><em> national spirit </em><em>and that it must be embedded and practised in their daily lives</em><em>.</em></p> <p><strong>Keywords</strong><strong>:</strong> <em>group guidance, debate, national spirit </em></p> Rosdialena Jasman Copyright (c) 2023 Rosdialena, Jasman http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2023-06-30 2023-06-30 19 1 70 82 10.20414/transformasi.v19i1.6229 Edukasi remaja tentang pengenalan jenis perilaku bullying di sekolah melalui metode role plays https://journal.uinmataram.ac.id/index.php/transformasi/article/view/6880 <p><em><strong>[Bahasa]</strong></em><strong>: </strong>Kasus <em>bullying</em> yang menimpa siswa di sekolah merupakan fenomena yang marak terjadi di dunia pendidikan sekarang ini. Perilaku <em>bullying </em>masih dianggap sebagai sesuatu yang biasa sehingga merugikan korban. Salah satu penyebabnya adalah siswa yang belum mengetahui jenis-jenis perilaku <em>bullying</em>. Oleh karenanya, perlu adanya suatu intervensi berupa kegiatan untuk mengenalkan siswa terkait jenis-jenis perilaku <em>bullying</em><em>. </em>Program edukasi dengan metode <em>role plays </em>dirancang untuk memudahkan siswa memahami apa saja jenis perilaku <em>bullying.</em> Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini adalah memberikan edukasi kepada siswa terkait <em>bullying </em>dengan menggunakan metode <em>role plays</em> dalam rangka meningkatkan pengetahuan siswa tentang perilaku <em>bullying</em>. Metode yang digunakan meliputi penyampaian materi melalui power point dan video, serta aplikasi tindakan melalui <em>role plays. </em>Evaluasi berupa tanya jawab secara langsung saat penyampaian materi dan memberikan feedback terhadap <em>role plays </em>yang sudah dibuat oleh siswa. Pretest dan posttest dengan kuesioner diberikan pada sesi awal dan akhir kegiatan<em>.</em> Hasil pengabdian kepada masyarakat ini menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan sesudah diberikan edukasi dengan metode <em>role plays </em>sebesar 12 siswa (40%) masuk kedalam kategori pengetahuan baik, 13 siswa (44%) masuk dalam kategori pengetahuan cukup dan sebanyak 5 siswa (16%) masuk dalam kategori pengetahuan kurang. Dengan demikian edukasi melalui metode <em>role plays </em>terkait pengenalan jenis perilaku <em>bullying </em>dapat menjadi alternatif intervensi untuk membantu guru dan pihak sekolah dalam mensosialisasikan program anti <em>bullying </em>di sekolah.</p> <p><strong>Kata Kunci:</strong> <em>bullying, </em>edukasi, remaja, <em>role plays, </em>sekolah</p> <p><strong><em>[English]: </em></strong><em>Bullying cases against students in schools are a rampant phenomenon in education.</em><em> Bullying is still considered an acceptable behaviour that can harm the victims. One of the reasons is that students do not know the types of bullying behaviour. Therefore, there is a need for an intervention programme to introduce students to the types of bullying behaviour. An educational program using the role plays method was designed to make it easier for students to understand what types of bullying behaviour are. This community service aims to provide education to students related to bullying by using the role plays method to increase students’ knowledge about bullying behaviour. The methods used include material delivery through power points and videos, as well as action application through role plays. The evaluation was carried out by direct question and answer during the delivery of material and providing feedback on role plays made by students. Pretests and posttests with questionnaires were given at the beginning and end of the activity. </em><em>The results </em><em>show</em><em> an increase in knowledge after being given education with the method role plays 12 students (40%) fall into the category of good knowledge, 13 students (44%) fall into the category of sufficient knowledge</em><em>,</em><em> and as many as 5 students (16%) fall into the category of poor knowledge. Thus education through the method role plays regarding </em><em>behaviour</em><em> recognition bullying can be an alternative intervention to help teachers and the school </em><em>socialise</em><em> the anti-corruption program </em><em>against </em><em>bullying at school.</em></p> <p><strong>Keywords</strong><strong>:</strong> <em>bullying, education, youth, role plays, school</em></p> Sapariah Anggraini Selly Kresna Dewi Copyright (c) 2023 Sapariah Anggraini, Selly Kresna Dewi http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2023-06-30 2023-06-30 19 1 83 92 10.20414/transformasi.v19i1.6880 Mobile applications sebagai media penguatan kompetensi guru bahasa Inggris di Desa Lamajang https://journal.uinmataram.ac.id/index.php/transformasi/article/view/6470 <p><em><strong>[Bahasa]</strong></em><strong>: </strong>Rendahnya pemahaman guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) tentang kompetensi yang harus dimiliki seorang pengajar bahasa Inggris di Desa Lamajang menyebabkan metode yang diterapkan dalam proses pembelajaran masih seadanya. Faktanya, saat ini perkembangan teknologi informasi terus berkembang sehingga berbagai aplikasi sederhana dapat digunakan sebagai media pendamping pembelajaran. Oleh karenanya, khasanah pengetahuan perlu diperluas agar kreativitas guru dalam menentukan media pendamping pembelajaran semakin terasah. Tujuan dari pengabdian ini adalah untuk memberikan pendampingan dalam penguatan kompetensi para pengajar Bahasa Inggris melalui pelatihan berbasis <em>mobile application</em>. Melalui pengabdian ini guru PAUD dapat membuat media pembelajaran yang inovatif sebagai sarana dukung pengajarannya. Pengabdian kepada masyarakat ini menggunakan metode ceramah, diskusi dan tanya jawab, praktek dan permainan. Hasil pengabdian menunjukkan adanya peningkatan pemahaman guru PAUD pada aspek strategi komunikasi serta pemanfaatan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi melalui aplikasi pembelajaraan virtual dalam memperkenalkan kosa kata dan modelling pengucapan. Selain itu, ppeserta memiliki semangat untuk terus mengembangkan metode pengajaran yang efektif kepada anak-anak di Desa Lamajang.</p> <p><strong>Kata Kunci:</strong> anak-anak, media digital, strategi komunikasi</p> <p><strong><em>[English]:</em> </strong><em style="font-size: 0.875rem;">The low understanding of </em><em style="font-size: 0.875rem;">Education of Early Childhood (PAUD)</em><em style="font-size: 0.875rem;"> teachers about the competencies that an English teacher in Lamajang Village must have resulted in </em><em style="font-size: 0.875rem;">sober learning methods</em><em style="font-size: 0.875rem;">. Currently, the development of information technology continues to grow</em><em style="font-size: 0.875rem;"> so that various</em><em style="font-size: 0.875rem;"> simple applications can be used as learning media. Therefore, the repertoire of knowledge needs to be expanded so that the teacher's creativity in determining learning companion media is increasingly honed. </em><em style="font-size: 0.875rem;">This community service program aims</em><em style="font-size: 0.875rem;"> to </em><em style="font-size: 0.875rem;">strengthen English teachers’ needs</em><em style="font-size: 0.875rem;"> through a mobile-based training application. PAUD teachers can create innovative learning media through this program </em><em style="font-size: 0.875rem;">to support</em><em style="font-size: 0.875rem;"> their teaching. The methods used were lectures, discussions</em><em style="font-size: 0.875rem;">, </em><em style="font-size: 0.875rem;">questions and answers, practice and games.</em> <em style="font-size: 0.875rem;">The results show increased PAUD teachers' understanding of communication strategies and the use of information and communication technology developments through virtual learning applications in introducing vocabulary and </em><em style="font-size: 0.875rem;">modelling</em><em style="font-size: 0.875rem;"> pronunciation.</em> <em style="font-size: 0.875rem;">In addition, participants were enthusiastic to continue developing effective teaching methods for children in Lamajang Village.</em></p> <p><strong>Keywords</strong><strong>:</strong> <em>children, digital media, communication strategy</em></p> Tri Nur Aini Noviar Maya Amalia Oesman Palapah Riza Hernawati Annisa Rachmani Tyaningsih Copyright (c) 2023 Tri Nur Aini Noviar, Maya Amalia Oesman Palapah, Riza Hernawati , Annisa Rachmani Tyaningsih http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2023-06-30 2023-06-30 19 1 93 108 10.20414/transformasi.v19i1.6470 Penguatan wawasan wasathiyah khatib muda di Wonogiri sebagai respons terhadap kondisi pandemi Covid-19 https://journal.uinmataram.ac.id/index.php/transformasi/article/view/6613 <p><em><strong>[Bahasa]</strong></em><strong>: </strong>Khatib berperan penting dalam memberikan informasi dan khazanah keislaman kepada jamaah shalat Jumat. Selayaknya, khatib menyampaikan materi khotbah yang selektif, tidak mengandung unsur SARA, radikalisme, dan fundamentalisme. Oleh karena itu diperlukan metode dan pemilihan <em>maddah</em> khotbah yang lugas dan terarah. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada para khatib muda tentang pentingnya konsep <em>wasathiyah</em>, khususnya dalam merespons pandemi Covid-19. Respons yang terlalu longgar atau terlalu ekstrem terhadap pandemi dapat berakibat kepada ketidaknyamanan masyarakat. Khatib muda menjadi salah satu pihak yang berperan dalam memciptakan kenyamanan di tengah pandemi ini. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini adalah <em>Participatory Action Research</em> dengan teknik ceramah, diskusi, dan evaluasi. Hasil pengabdian kepada masyarakat ini menunjukkan para peserta memperoleh manfaat dan wawasan baru dalam hal menyikapi pandemi Covid-19, sehingga memiliki referensi materi khotbah yang <em>washatiyah</em>. Khotib muda menjadi lebih memahami rukun dan syarat dalam berkhotbah sehingga mampu menyikapi pandemi Covid-19 secara proporsional sesuai pemahaman agama yang <em>wasathiyah</em>.</p> <p><strong>Kata Kunci:</strong> <em>wasathiyah</em>, khatib, pandemi Covid-19</p> <p><strong> </strong><strong><em>[English]: </em></strong> <em>Khatib is significant in providing information and Islamic knowledge to the Friday prayer pilgrims. Appropriately, khatib delivers selective preaching material and does not contain elements of SARA, radicalism, and foundationalism. Therefore, a straightforward and directed method and selection of preaching maddah is needed. This community service activity aims to provide young khatibs with the importance of the concept of wasathiyah, especially in responding to the Covid-19 pandemic. Too lax or extreme a response to the pandemic can result in public discomfort. Young Khatib is one of the parties who play a role in creating comfort in the midst of this pandemic. The method used in this service was Participatory Action Research through lecture, discussion, and evaluation techniques. The results show that the participants felt new benefits and insights in responding to the Covid-19 pandemic, so they had a reference for washatiyah preaching material. As a result, the young Khotib became more understanding of the pillars and conditions of preaching. They could also respond to the Covid-19 pandemic proportionally according to a wasathiyah religious understanding.</em></p> <p><strong>Keywords</strong><strong>:</strong> <em>wasathiyah, preacher, Covid-19 pandemic</em></p> Fathurrohman Husen Agus Wahyu Triatmo Akhmad Anwar Dhani Copyright (c) 2023 Fathurrohman Husen, Agus Wahyu Triatmo, Akhmad Anwar Dhani http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2023-06-30 2023-06-30 19 1 109 120 10.20414/transformasi.v19i1.6613 Peningkatan pemahaman pengasuhan digital untuk ibu PKK dalam mengawasi media digital pada anak di Desa Tepus Kulon, Kecamatan Kutoarjo Kabupaten Purworejo Jawa Tengah https://journal.uinmataram.ac.id/index.php/transformasi/article/view/6781 <p><em><strong>[Bahasa]</strong></em><strong>: </strong>Saat ini perkembangan teknologi dan penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari menjadi tantangan bagi orang tua tidak terkecuali bagi ibu-ibu anggota Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK). Di sisi lain ibu-ibu anggota PKK juga belum mengetahui langkah pengasuhan digital yang tepat pada anak. Anak-anak seringkali mengakses media digital dan kurang mendapatkan pengawasan dari ibu anggota PKK khususnya di Desa Tepus Kulon. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pemahaman ibu PKK tentang media digital, pemahaman tentang langkah pengasuhan dan pengawasan pemanfaatan media digital, dan pemahaman tentang langkah pembatasan internet pada anak. Metode yang digunakan adalah <em>Community-Based Research</em> (CBR) dengan empat fase yaitu 1) fase peletakan landasan atau membangun fondasi, 2) perencanaan penelitian, 3) pengumpulan data dan analisis, 4) tindak lanjut atas hasil penelitian. Hasil pengabdian kepada masyarakat ini menunjukkan adanya peningkatan pemahaman media digital sebesar 21%, peningkatan pemahaman tentang metode pengasuhan digital sebesar 41%, dan peningkatan pemahaman metode untuk membatasi penggunaan internet sebesar 32%. Program pengabdian kepada masyarakat ini efektif membantu orang tua dalam melakukan pengawasan penggunaan media digital pada anak.</p> <p><strong>Kata Kunci:</strong> <em>media digital, pengasuhan, </em><em>Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga </em><em>(</em><em>PKK</em><em>)</em></p> <p><strong><em>[English]: </em></strong><em>The development of technology and its use in everyday life is a challenge for parents, including the members of the family empowerment and welfare program (PKK). On the other hand, the women PKK members also do not know the appropriate digital parenting steps for children. Children often access digital media and lack supervision from PKK member mothers, specifically in Tepus Kulon Village. This community service program aims to improve PKK mothers' understanding of digital media, parenting steps and supervision of digital media use, and internet restrictions on children. The method used was Community-Based Research (CBR) with four phases, namely 1) the phase of laying the foundation or building the foundation, 2) research planning, 3) data collection and analysis, 4) data analysis, and 5) data collection. data collection and analysis, 4) follow-up on the research results. The results show an increase in understanding of digital media by 21%, an increase in understanding of digital parenting methods by 41%, and an increase in understanding of methods to limit internet use by 32%. This community service program is effective in helping parents to supervise their children's use of digital media.</em></p> <p><strong>Keywords:</strong> <em>digital media</em><em>, </em><em>parenting</em><em>, </em><em>e</em><em>mpowerment and </em><em>f</em><em>amily </em><em>w</em><em>elfare</em><em> program (PKK)</em></p> Siti Anisatun Nafi'ah Ida Amelia Copyright (c) 2023 Siti Anisatun Nafi'ah, Ida Amelia http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2023-06-30 2023-06-30 19 1 121 130 10.20414/transformasi.v19i1.6781 Edukasi tentang pencegahan tuberkulosis melalui pemenuhan sanitasi di Desa Benua Raya Kecamatan Bati-Bati Kabupaten Tanah Laut https://journal.uinmataram.ac.id/index.php/transformasi/article/view/6320 <p><em><strong>[Bahasa]</strong></em><strong>: </strong>Tuberkolosis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri <em>Mycobacterium Tuberculosis </em>yang umumnya menyerang organ paru-paru. Peningkatan kasus tuberkolosis sangat dipengaruhi oleh lingkungan. Lingkungan yang buruk dapat meningkatkan risiko penularan tuberkulosis, sehingga untuk mencegah penularan diperlukan sanitasi lingkungan yang baik. Berdasarkan data Riskesdas 2018 di Indonesia tercatat 0,42% penduduk terdiagnosis penyakit TBC, di Provinsi Kalimantan Selatan terdapat 0,41% penduduk. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan warga di Desa Benua Raya, Kecamatan Bati-Bati, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan tentang pencegahan tuberkolosis melalui pemenuhan sanitasi. Partisipan pada program pengabdian kepada masyarakat ini adalah 16 orang dari kelompok masyarakat Desa Benua Raya Kecamatan Bati-bati. Metode yang digunakan adalah ceramah interaktif dan tanya jawab. Hasil pengabdian masyarakat menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan masyarakat, dengan nilai rata-rata saat <em>pre-test </em>adalah 55 meningkat menjadi 68,75 pada saat <em>post-test. </em>Hasil analisis data menunjukkan nilai t hitung sebesar 4,044 yang artinya terdapat perbedaan signifikan tingkat pengetahuan antara sebelum dan sesudah pemberian edukasi. Melalui program pengabdian ini masyarakat dapat melakukan upaya pencegahan penyakit tuberkolosis melalui sanitasi lingkungan yang baik.</p> <p><strong>Kata Kunci:</strong> penyuluhan kesehatan, sanitasi lingkungan, tuberkulosis</p> <p><strong><em>[English]: </em></strong><em>Tuberculosis is an infectious disease caused by Mycobacterium tuberculosis, which generally attacks the lungs. The environment strongly influences the increase in tuberculosis cases. A bad environment can increase the risk of tuberculosis transmission, so good environmental sanitation is needed to prevent transmission. Based on the 2018 Riskesdas data in Indonesia, 0.42% of the population was diagnosed with TB disease, and in South Kalimantan Province, there were 0.41% of the population. This community service program aims to increase residents’ knowledge in Benua Raya Village, Bati-Bati District, Tanah Laut Regency, and South Kalimantan about tuberculosis prevention through sanitation. The participants in this community service program were 16 people from the Benua Raya Village, Bati-bati District community group. The method used was interactive lectures, questions, and answers. The community service results show increased community knowledge, with an average score at the pre-test 55, increasing to 68.75 at the post-test time. Data analysis showed a t-value of 4.044, which means there is a significant difference in knowledge level before and after the program. The community can prevent tuberculosis through this service program through good environmental sanitation.</em></p> <p><strong>Keywords</strong><strong>:</strong> <em>health counseling, e</em><em>nvironmental sanitation</em><em>, tuberculosis</em></p> Agung Waskito Salsabila Arifa Arina Alifia Nur Assyfa Anis Kamila Saleha Nurnajwa Halimatus Sakdiah Copyright (c) 2023 Agung Waskito, Salsabila Arifa, Arina Alifia Nur Assyfa , Anis Kamila Saleha, Nurnajwa, Halimatus Sakdiah http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2023-06-30 2023-06-30 19 1 131 140 10.20414/transformasi.v19i1.6320 Pengembangan mobile apps untuk crowdfunding Yayasan Griya Sodaqo Indonesia https://journal.uinmataram.ac.id/index.php/transformasi/article/view/6666 <p><em><strong>[Bahasa]</strong></em><strong>: </strong>Panti asuhan adalah organisasi nirlaba berbentuk lembaga usaha kesejahteraan sosial khusus anak. Pendirian panti asuhan bertujuan memberikan pelayanan kesejahteraan sosial melalui kegiatan santunan dan pengentasan anak-anak terlantar, memberikan pelayanan pengganti orang tua/wali anak dalam memenuhi kebutuhan fisik, mental dan sosial. Masyarakat umum dapat secara langsung dapat membantu memenuhi kebutuhan anak yatim kurang mampu sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan anak yatim di panti asuhan. Yayasan Griya Sodaqo Indonesia sudah melaksanakan kegiatan <em>cowdfunding</em> sejak tahun 2020 tetapi pelaksanaan ini hanya dilakukan dalam bentuk konvensional. Oleh karena itu diperlukan <em>platform </em>berupa aplikasi untuk kegiatan <em>crowdfunding</em>. Program pengabdian ini dilakukan dengan metode <em>Focus Group Discussion</em> dan ditindaklanjuti dengan observasi wawancara. Perencanaan Aplikasi<em> fundraising</em> berbasis android memungkinkan pengguna untuk mengumpulkan dana dari berbagai sumber untuk keperluan yang berbeda-beda. Hasil aplikasi ini dapat meningkatkan opersional kerja yayasan Griya Sodaqo Indonesia dan desain aplikasi ini juga dapat bermanfaat untuk institusi sejenis di Indonesia.</p> <p><strong>Kata Kunci:</strong> <em>crowdfunding</em>, griya sodaqo, mobile apps, panti asuhan</p> <p><strong><em>[English]: </em></strong><em>Orphanages are non-profit organizations engaged in social welfare for children.</em><em> The establishment of orphanages aims to provide social welfare services through compensation and alleviation of neglected children, providing replacement services for parents or guardians of children in fulfilling physical, mental, and social needs. The general public can directly help fulfill the needs of underprivileged orphans to improve the welfare of orphans. Griya Sodaqo Indonesia Foundation has been carrying out crowdfunding activities since 2020, but this implementation is only done in conventional ways. Therefore, an application for crowdfunding activities is required. The method used was Focus Group Discussion and followed up with observation and interviews. </em><em>Planning an </em><em>Android-based</em><em> fundraising application allows users to raise funds from various sources. The results of this application can improve the operational work of the Yayasan Griya Sodaqo Indonesia</em><em>,</em><em> and this application design can also be </em><em>helpful</em><em> for similar institutions in Indonesia.</em></p> <p><strong>Keywords:</strong> <em>crowdfunding, griya sodaqo, mobile apps, orphanage</em></p> Hanif Azhar Faishal Mufied Al-Anshary Didit Widiatmoko Soewardikoen Wahdan Arum Inawati Aminahtul Zahroh Avison Xaquil Azhar Copyright (c) 2023 Hanif Azhar, Faishal Mufied Al-Anshary, Didit Widiatmoko Soewardikoen, Wahdan Arum Inawati, Aminahtul Zahroh, Avison Xaquil Azhar http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2023-06-30 2023-06-30 19 1 141 152 10.20414/transformasi.v19i1.6666 Pelatihan pembuatan storyboard dan games interaktif untuk guru dan mahasiswa magister pendidikan matematika https://journal.uinmataram.ac.id/index.php/transformasi/article/view/6724 <p><em><strong>[Bahasa]</strong></em><strong>: </strong>Kemampuan guru dan mahasiswa magister pendidikan matematika dalam membuat dan memilih media pembelajaran serta mengemas proses pembelajaran berperan sangat penting dalam dalam menentukan keberhasilan dari hasil belajar. Namun, saat ini penggunaan media pembelajaran interaktif masih kurang, karena kurangnya penguasaan teknologi oleh para guru dan mahasiswa magister pendidikan matematika. Untuk mengatasi masalah tersebut, solusi yang diajukan dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PKM) ini adalah menyelenggarakan workshop tentang pembuatan <em>storyboard</em> dan <em>games</em> interaktif. Pendekatan PKM yang digunakan dalam pelatihan ini adalah <em>Participatory Ation Reasearch</em> (PAR). Peserta program pengabdian ini adalah guru dan mahasiswa magister pendidikan matematika. Data evaluasi hasil kegiatan PKM menunjukkan tingkat kepuasan peserta pelatihan pada kategori sangat memuaskan. Berdasarkan hasil tes yang diberikan, pelatihan dan pendampingan pembuatan storyboard dan games interaktif meningkatkan kemampuan guru dan mahasiswa magister pendidikan matematika dalam membuat media pembelajaran. Sebanyak 85% peserta pelatihan berhasil membuat storyboard dan games interaktif.</p> <p><strong>Kata Kunci</strong>: <em>games</em> interaktif<em>, </em>media pembelajaran, <em>storyboard</em></p> <p><strong><em>[English]</em></strong><strong>: </strong><em>The ability of master students in mathematics education to make learning media, choose learning media, and package the learning process plays </em><em>a vital</em><em> role in determining the success of learning outcomes. However, the use of interactive learning media is still lacking due to a lack of mastery of technology by teachers and students of </em><em>master of </em><em>mathematics education</em> <em>programs</em><em>. To overcome this problem, the solution proposed in this PKM activity is to organize a workshop on making storyboards and interactive games. The PKM approach used in this training is Participatory Action Research (PAR). </em><em>The participants of this program were</em> <em>the</em><em> teachers and students of the mathematics education master's degree</em><em>. Evaluation of the data shows that the level of participants was very satisfactory. The results of this program show that the</em><em> training and assistance in making storyboards and interactive games increase the ability of teachers and students of mathematics education masters to make learning media. As many as 85% of the training participants succeeded in making interactive storyboards and games.</em></p> <p><strong>Keywords:</strong> <em>interactive games, learning media, storyboard</em></p> Nenden Mutiara Sari Poppy Yaniawati Eka Firmansyah Melinda Putri Mubarika Nurani Assegaff Nurul Septiyani Ayu Purwanti Copyright (c) 2023 Nenden Mutiara Sari, Poppy Yaniawati, Eka Firmansyah, Melinda Putri Mubarika, Nurani Assegaff, Nurul Septiyani Ayu Purwanti http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2023-06-30 2023-06-30 19 1 153 166 10.20414/transformasi.v19i1.6724 Pembuatan aplikasi Ta’allam untuk pelaksanaan kegiatan penyuluhan di KUA Kecamatan Bayan Lombok Utara https://journal.uinmataram.ac.id/index.php/transformasi/article/view/7312 <p><em><strong>[Bahasa]</strong></em><strong>: </strong>Penerapan teknologi dalam kegiatan kerja menjadi aspek yang urgen untuk membantu mencapai hasil kerja yang lebih produktif. Dalam hal ini, Penyuluh Agama Islam yang bekerja di Kantor Urusan Agama (KUA) membutuhkan teknologi ini untuk dapat menyampaikan informasi secara fleksibel dan tepat sasaran. Oleh karenanya, kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk melakukan pembuatan Aplikasi dengan nama Ta’allam. Kegiatan pengabdian dilakukan di KUA Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat. Pengabdian kepada masyarakat ini menggunakan metode <em>Asset-Based Community Development</em> (ABCD) yang merupakan pendekatan dengan memberdayakan komunitas yang dimana terdapat banyak asset yang dapat dimanfaatkan. Proses pelaksanaan terbagi menjadi 6 tahap kegiatan yaitu pengumpulan data, diskusi dengan pihak terkait (Kepala KUA, Penyuluh Senior), menetapkan serta menyusun materi untuk aplikasi, membuat aplikasi, sosialisasi, dan evaluasi. Hasil pengabdian kepada masyarakat ini menunjukkan bahwa secara umum pengguna puas dengan aplikasi, namun disisi lain perlu dilakukan pengembangan dan perbaikan untuk dapat menghasilkan aplikasi yang dapat diterima baik oleh masyarakat luas. Dalam hal ini tindak lanjut yang perlu dilakukan adalah membuat aplikasi dengan memperhatikan metode penyajian materi yang lebih menarik, dan mencantumkan secara lengkap terhadap sumber dan dalil yang disampaikan di aplikasi. Hadirnya aplikasi Ta’allam dapat memberikan kontribusi yang baik terhadap KUA secara umum dan masyarakat luas dalam meningkatkan kinerja dan ilmu yang dimiliki. </p> <p><strong>Kata Kunci:</strong> Kantor Urusan Agama (KUA), masyarakat, penyuluh, teknologi</p> <p><strong><em>[English]</em></strong><strong>: </strong><em>The use of technology in work activities has become essential to achieving more productive work outcomes. In this case, an Islamic Religious Counselor working for the Religious Affairs Authority (KUA) needs this technology to </em><em>send information flexibly</em><em> and on target. Therefore, this community service </em><em>program </em><em>created an app called Ta'allam. The </em><em>program</em> <em>was</em> <em>conducted</em><em> at KUA in Bayan, North Lombok District, West Nusa Tenggara. This community service </em><em>program used</em><em> the Asset-Based Community Development (ABCD) method</em><em> to empower</em><em> communities where </em><em>many assets can</em><em> be </em><em>utilized</em><em>.</em> <em>The implementation process </em><em>comprises</em><em> six</em><em> stages: </em><em>data collection, consultation with stakeholders (KUA leaders, senior counselor), preparation and assembly of application materials, application submission, socializing</em><em>,</em><em> and evaluation. The results indicate that users are generally satisfied with the application, but further development and improvements are needed to create an </em><em>acceptable application</em> <em>for</em><em> the wider community. In this case, the next step would be to </em><em>apply</em><em>, paying attention to a more interesting way of presenting the material and </em><em>entirely</em><em> listing the sources and arguments in the application</em><em>T</em><em>he Ta'allam application will </em><em>significantly contribute</em><em> to KUA and the </em><em>broader</em><em> community in performance and </em><em>improve</em><em> existing knowledge. </em></p> <p><strong>Keywords:</strong> <em>Religious Affairs Authority, community, counselor, technology</em></p> Siti Frebdiana Kinira Sayid Hidayatul Umam Fikrihadi Kurnia Copyright (c) 2023 Siti Frebdiana Kinira, Sayid Hidayatul Umam, Fikrihadi Kurnia http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2023-06-30 2023-06-30 19 1 167 177 10.20414/transformasi.v19i1.7312 Peningkatan kapasitas guru PAI dalam mendesain penelitian tindakan kelas di pondok pesantren Halimatussa’diah Nahdlatul Wathan Lombok Timur https://journal.uinmataram.ac.id/index.php/transformasi/article/view/6894 <p><em><strong>[Bahasa]</strong></em><strong>: </strong>Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) di Kecamatan Masbagik Lombok Timur belum memiliki pengetahuan dan pemahaman yang memadai tentang Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Salah satu upaya untuk membantu mereka adalah melalui pelatihan PTK. Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman guru PAI di Kecamatan Masbagik dalam mendesain atau merancang PTK. Program pengabdian ini dilakukan di Ponpes Halimatussa’dian NW Lombok Timur. Partisipan dalam kegiatan pelatihan ini adalah 40 orang guru PAI di Kecamatan Masbagik Lombok Timur. Kegiatan pengabdian dilakukan dengan metode <em>workshop</em> dengan melakukan tatap muka langsung di kelas memberikan pelatihan mengenai metode penelitian PTK, penyusunan proposal dan laporan PTK yang terdiri dari tiga tahapan kegiatan, yakni perencanan, pelaksanaan, dan evaluasi kegiatan. Hasil yang diperoleh dari kegiatan pengabdian ini menunjukkan bahwa para guru PAI memiliki pengetahuan dan pemahaman yang memadai terkait PTK, serta mampu melakukan perancangan PTK dengan baik. Proses bimbingan dan pendampingan telah membantu untuk menyempurnakan kemampuan mereka dalam merancang PTK dengan lebih baik.</p> <p><strong>Kata Kunci</strong>: <em>desain, kapasitas guru, Pendidikan Agama Islam,</em><em> Penelitian Tindakan Kelas</em></p> <p><strong><em>[English]</em></strong><strong>: </strong><em>Islamic Religious Education (PAI) teachers in Masbagik, East Lombok, lack adequate knowledge and understanding of Classroom Action Research (CAR). One effort to assist them is through a workshop on CAR. This community engagement activity aims to enhance the knowledge and understanding of PAI teachers in Masbagik in designing CAR. The research was conducted at Halimatussa'diah Islamic Boarding School in East Lombok, with 40 PAI teachers from Masbagik involved in the workshop. The community engagement was carried out through a workshop involving face-to-face interactions in the classroom, training on CAR methods, and CAR proposal design exercise, consisting of three stages: planning, implementation, and evaluation. This community service program results show that PAI teachers possess adequate knowledge and understanding of CAR and are proficient in designing CAR projects. The guidance and mentoring process significantly improved their CAR design skills.</em></p> <p><strong>Keywords</strong>: <em>design, teacher capacity, Islamic religion education, Classroom Action Research</em></p> Ribahan Fathurrahman Muhtar Deddy Ramdhani Suprapto Copyright (c) 2023 Ribahan, Fathurrahman Muhtar, Deddy Ramdhani, Suprapto http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2023-06-30 2023-06-30 19 1 178 188 10.20414/transformasi.v19i1.6894 Pendampingan manajemen pada pelaksanaan program kelas khusus Al-Qur’an di Madrasah Ibtidaiyah Yusuf Abdusatar Kediri https://journal.uinmataram.ac.id/index.php/transformasi/article/view/7363 <p><em><strong>[Bahasa]</strong></em><strong>: </strong>Madrasah Ibtidaiyah (MI) Yusuf Abdusatar memiliki program unggulan yaitu kelas khusus Al-Qur’an. Pengajar yang dimiliki juga merupakan para penghapal Al-Quran. Namun manajemen pengelolaan program kelas khusus ini belum terstruktur dengan baik. Oleh karena itu, tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk memberikan pendampingan manajemen pada pelaksanaan program kelas khusus Al-Qur’an. Kegiatan pendampingan dilakukan melalui pelatihan dan praktek langsung. Metode pengabdian masyarakat ini adalah <em>Participatory Rural Apraisal </em>(PRA) melalui pola pelatihan dan praktik langsung dengan strategi model pemberdayaan masyarakat partisipatif. Mitra kegiatan pengabdian ini adalah Madrasah Ibtidaiyah (MI) Yusuf Abdusatar dengan partisipan seluruh pengasuh/pembina dan santri di MI Yusuf Abdusatar. Hasil kegiatan menyimpulkan bahwa penyelenggaraan kegiatan pendampingan manajemen pada program kelas khusus Al-Qur’an memberikan dampak yang cukup signifikan pada para pengurus lembaga pendidikan dan pengasuh santri terkait pelaksanaan manajemen program. Selain itu, para pengurus dan pengasuh santri sebagai pelaksana program kelas khusus Al-Qur’an juga mampu melakukan kegiatan evaluasi program dan penyelesaian masalah yang dihadapi selama pelaksanaan program khusus ini. Bahkan para pengasuh santri mampu menentukan metode dan teknik bimbingan bagi para santri yang aktif, inovatif dan kreatif yang berdampak pada peningkatan mutu santri. Hasil kegiatan ini juga masih bisa dilanjutkan untuk meningkatkan kompetensi para pengurus dan pengasuh santri dalam membuat perencanaan program kelas khusus Al-Qur’an ataupun program lainnya. Selain itu, tim pengabdian masyarakat juga bisa fokus pada pengembangan kompetensi teknologi digital para pengurus dan pengasuh santri sehingga mereka bisa menerapkan kemampuan itu pada manajemen lembaga.</p> <p><strong>Kata Kunci:</strong> Al-Qur’an, kelas khusus, Madrasah Ibtidaiyah, manajemen</p> <p><strong><em>[English]</em></strong><strong>: </strong><em>Madrasah Ibtidaiyah (MI) Yusuf Abdustar has a superior program, namely the Al-Qur'an particular class.</em> <em>The teachers are also memorizers of the Al-Quran, but the management of this program is not well structured.</em> <em>Therefore, this community service program aims to assist management in implementing the Al-Qur'an particular class program.</em> <em>Assistance activities are carried out through training and hands-on practice.</em> <em>The method used Participatory Rural Appraisal (PRA) through training and hands-on practice with a participatory community empowerment model strategy.</em> <em>The partner for this program is Madrasah Ibtidaiyah (MI) Yusuf Abdusatar, with the participation of all caregivers/coaches and students at MI Yusuf Abdusatar.</em> <em>The results concluded that implementing management assistance activities in the Al-Qur'an particular class program had a significant impact on administrators of educational institutions and caregivers of students regarding the implementation of program management.</em> <em>In addition, administrators and caregivers of the students as executors of the Al-Qur'an particular class program can also conduct program evaluation activities and solve problems encountered during the implementation of this particular program.</em> <em>Even the caregivers of the santri can determine guidance methods and techniques for the santri, which are active, innovative and creative, which have an impact on improving the quality of the santri.</em> <em>The results of this activity can also be continued to improve the competence of administrators and caregivers of students in planning special Al-Qur'an class programs or other programs.</em> <em>In addition, the community service team can also focus on developing digital technology competencies for administrators and caregivers of students so that they can apply these skills to institutional management.</em></p> <p><strong>Keywords</strong><strong>:</strong> <em>Al-Qur'an, particular class, </em><em>Madrasah Ibtidaiyah</em><em>, management</em></p> Ahmad Sulhan Nurul Lailatul Khusniyah Copyright (c) 2023 Ahmad Sulhan, Nurul Lailatul Khusniyah http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2023-06-30 2023-06-30 19 1 189 202 10.20414/transformasi.v19i1.7363