AGAMA, DEMOKRASI DAN TANTANGAN KEBUDAYAAN DI INDONESIA

Authors

  • MUHTAR TAYIB UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM
  • RENDRA KHALDUN Universitas Islam Negeri Mataram
  • PAHRIZAL IQROM Universitas Nahdlatul Wathan

DOI:

https://doi.org/10.20414/politea.v5i2.5694

Keywords:

politik, demokrasi, agama

Abstract

Negara demokrasi dikonotasikan sebagai suatu cara pandang yang memberikan kebebasan kepada setiap orang untuk berpendapat, berpikir, berkarya hatta kebebasan dalam memeluk suatu agama dan ajaran tertentu menurut keyakinan mereka masing-masing. Indonesia dalam hal ini di sebut-sebut sebagai negara yang mengadopsi paham demokrasi dalam sistem pemerintahan yang dilakoninya, sehingga berimbas pada pola, sistem dan ketetapan yang mampu merangkul setiap etnis, budaya, suku, agama dan kepercayaan setiap warga negaranya, sebagaiman yang diamanatkan oleh UUD 45 dan pancasila sebagai dasar Negara. Kebebasan dalam beragama berimplikasi pada ‚agama minoritas dan agama mayoritas?. Agama ‘Islam’ merupakan salah satu agama yang‚ digandrungidi Indonesia; ajaran baku (syariat Islam) sering kali tidak sejalan (baca: berbenturan) dengan idelogi Negara. Para ‘abdi agama menghendaki syariat Islam sebagai rujukan dalam melaksanakan sistem pemerintahan, terutama dalam penetapan hukum sebagaimana yang dikumandangkan, bahwa Islam adalah agama rahmatanlil alamiin. Demokrasi pancasila pada dasarnya sama atau sinoninm dengan demokrasi lokal seperti yang yang telah dipraktekkan selama beberapa abad oleh suku-suku bangsa Indonesia, yang sekarang masih dapat dijumpai dalam masyarakat yang menggunakan sistem adat, budaya, agama dan demokrasi sehingga terlihat memiliki dialektikanya sendiri dalam bagan yang utuh perbedaan basis empirik itu tidak akan menghalangi bertemunya dua konsep, antara yang non empirik dengan yang empirik bahkan akan bertemu pada satu titik. Sebab, meski agama berdasarkan wahyu tetapi ia diterima berdasarkan penalaran manusia. Lebih-lebih karena wahyu mengandung nilai-nilai yang mendorong demokrasi.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Ahmad syafii maarif, Islam dan Pancsila Sebagai Dasar Negara; Studi Tentang Perdebatan Dalam Konstituanute, Jakarta: LP3ES, 1985

Bahtiar Effendy Dalam Wajah-Wajah Islam Liberal di Indonesia, Jakarta: Teater Utan Kayu, 2002.

Koentjaraningrat, Kebudayaan, Mentalitas dan Pembangunan, Jakarta: gramedia. 1984

Komaruddin Hidayat, Tragedi Raja Midas; Moralitas Agama Dan Krisis Modernisme, Jakarta : Paramadina, 1998.

Lihat Robert N. Bellah, Beyond Belief; Esei-Esei Tentang Agama di Dunia Modern, Jakarta: Paramadina, 2000.

M. Dawan Rahardjo, Intelektual Inteligesia dan Perilaku Politik Bangsa; Risalah Cendekawan Muslim,

M. Imam Aziz, Agama Demokrasi dan Keadilan, Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 1993

M. Syafii Anwar, Pemikiran dan Aksi Islam Indonesia; Sebuah Kajian Politik Tentang Cendikiawan Muslim Orde Baru, Jakarta: Paramadina, 1995.

Komaruddin Hidayat (ed), Islam, Negara,& Civil Society, Jakarta: Paramadina, 2005.

Masykuri Abdillah, Demokrasi di Persimpangan Makna; Respons Intelektual Muslim Indonesia Terhadap Konsep Demokrasi, 1966-1993.

Mohammad Hatta, Kebangsaan dan Kerakyatan, Jakarta: Penerbit LP3ES, 1998.

Muhammad Hatta, Pengertian Pancasila, Jakarta: Idayu Press, 1977.

Nurcholis Majid, Cita-Cita Politik Islam, Jakarta: Paramadina, 1999.

Nurcholis Majid, In Search Of Islamic Roots For Modern Plurasilme: The Indonesian Ecperience, makalah seminat tetntang agama dan budaya pluraisme, di Bellogio, Italia, November 1993.

Syarifuddin Jurdi, Pemikiran Politik Islam Indonesia; Pertautan Negara, Khilafah, Masyarakat Madani dan Demokrasi, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008.

Yudi Latif, Negara Paripurna; Historisitas, Rasionalitas dan Aktualitas Pancasila, Jakarta; Pustaka Gramedia, 2011.

Downloads

Published

2023-01-26