Reformulasi Model Pembelajaran PAI Berbasis Multikultural melalui Paradigma Kritis Partisipatoris (Studi Multikasus di MA dan SMA Lombok Barat)

Authors

  • Ahmad Sulhan UIN Mataram
  • Muhammad Iwan Fitriani UIN Mataram

DOI:

https://doi.org/10.20414/jpk.v9i1.1796

Keywords:

reformulasi, model pembelajaran PAI, multikultural, sikap kritis, toleran, kritis partisipatoris

Abstract

 

Abstrak: Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, karena berupaya mengkaji lebih mendalam tentang reformulasi model pembelajaran PAI berbasis multikultural melalui paradigm kritis partisipatoris, dilakukan dengan cara: (1) analisis faktor potensial bernuansa multikultural, (2) menetapkan strategi pembelajaran berkadar multikultural, (3) menyusunan rancangan pembelajaran PAI yang bernuansa multikultural, yaitu: (a) analisis isi, suatu proses untuk melakukan identifikasi, seleksi, dan penetapan materi pembelajaran PAI; (b) analisis latar kultural,dikembangkan dari pendekatan kultural dan siklus kehidupan; (c) pemetaan materi pembelajaran yang berkaitan erat dengan prinsip yang harus dikembangkan dalam mengajarkan nilai dan moral; (d) menuangkan ke dalam tahapan model pembelajaran berbasis multikultural melalui: (1) studi eksplorasi diri dan lingkungan sosial-budaya (lokal) siswa yang potensial dengan substansi multikultural; (2) presentasi hasil eksplorasi terhadap masalah lokal yang menarik bagi dirinya, di hadapan teman atau kelompok lain; (3) peer group analysis: siswa yang telah dibagi menjadi beberapa kelompok, mengalisis dan memberi komentar terhadap presentasi hasil eksplorasi masalah terpilih; (4) expert opinion: pemberian komentar mengenai hasil eksplorasi yang dipresentasikan; (5) refleksi, guru bersama siswa merekomendasi keunggulan nilai-nilai budaya lokal yang memiliki potensi dan prospek dan membangun komitmen nilai yang dapat digunakan sebagai perekat persatuan dan kesatuan baik dalam kehidupan lokal maupun nasional.

Abstract: This study used a qualitative approach, since it attempts to assess the depth of the reformulated model of PAI-based multicultural learning through participatory critical paradigm, done by: (1) multicultural nuanced analysis of potential factors, (2) determine the levels of multicultural learning strategy, (3) menyusunan design of learning the nuances of multicultural PAI, namely: (a) content analysis, a process for the identification, selection, and determination of PAI learning materials, (b) analysis of the cultural background, development of cultural and lifecycle approach, (c) material mapping learning is closely related to the principles that should be developed in teaching values  and morals; (d) pouring into a stage-based model of multicultural learning through: (1) study of self-exploration and socio-cultural environment (local) potential students with multicultural substance; (2) The presentation of the results of the exploration of the local problems of interest to him, in the presence of friends or other groups, (3) peer group analysis: students who have been divided into several groups, mengalisis and comment on selected issues of exploration results presentation, (4) expert opinion: giving comments regarding exploration results presented; (5) reflection, teachers with students recommending advantage of local cultural values and prospects who have the potential and commitment to build value that can be used as an adhesive unity in both local and national life.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Azizy, A. Qadry. Pendidikan (Agama) untuk Membangun Etika Sosial. Jakarta: Logos Wacana

Ilmu, 2005.

Abdullah, M. Amin. “Problem Metodologis-Epistemologis Pendidikan Islam”, dalam Abdul

Munir Mulkhan dkk., Religiositas Iptek, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1998.

Abidin, Zainal (Ed.). Pendidikan Agama Islam dalam Perspektif Multikulturalisme. Jakarta:

Balai Litbang Agama, 2009.

Al-Hakim, Suparlan. Strategi Pembelajaran Berdasarkan Deep Dialogue/Critical Thinking

(DD/CT), P3G, Dirjen Dikdasmen, 2002.

Ali, Muhamad. Teologi Pluralis-Multikultural: Menghargai Kemajemukan Menjalin

Kebersamaan. Jakarta. Penerbit Buku Kompas, 2003.

Baidhawy Zakiyudin. Pendidikan Agama Berwawasan Multikultural. Jakarta: Erlangga, 2005.

Banjarmasin, dan STAIN Surakarta)”, http://ern.pendis.depag.go.id/DokPdf/ ern-II-06.pdf,

akses 29 Januari 2010.

Banks, J.A. . “Multicultural Education: Its Effects on Studies’ Racial and Gender Role Attitude”

In Handbook of Research on Sociel Teachng and Learning. New York:

MacMillan, 1991.

Banks, J.A. “Multicultral Education: Historical Development, Dimentions and Practice” In

Banks, J.A. “Multicultural Educatian: Historical Development, Dimentions and Practrice”

Banks, J.A. “Multicultural Education: Its Effects on Studies’ Racial abd Gender Role Attitude”

In Handbook of Research on Social Teaching and Learning. New York.:

MacMillan, 1993.

Banks, J.A. Multiethnic Education: Theory and Practice, 3rd ed. Boston: Allyn and Boston,

b.

Banks, James A. “Multikultural Education: Characteristics and Goals”, dalam James A.

Banks dan Cherry A. McGee Banks (Ed.), Multikultural Education: Issues and Perspective, Amerika: Allyn and Bacon, 1997.

Bennett,C. & Spalding,E. “Teaching the Social Studies: Multiple Approaches for Multiple

Perspectives”. In Theory and Reseach in Social Education. XX:3(263-292), 1992.

Blanchard, Alan. Contextual Teaching and Learning. BEST: USA., 2001.

Byrnes, D.A. “Children and Prejudice”. Social Education. 52 (267-271), 1988.

CORD. What is Contextual Learning. World Wide Internet Publishing, Waco Texas, 2001.

Degeng, I. Nyoman S. Ilmu Pengajaran: Taksonomi Varia­bel. Jakarta: Depdikbud. Dikti.

Proyek P2LPTK, 1989.

Dick, W. & Carrey, L. The Systematic Design of In­struction. Glenview, Illinois: Scott,

Foresman dan Company, 1985.

Direktorat Pendidikan Agama Islam Pada Sekolah. Modul Pengembangan Pendidikan Islam

Pada Sekolah, Jakarta, Direktorat Pendidikan Agama Islam, Kementerian Agama RI,

Farris,P.J.&Cooper,S.M. 1994. Elementary Social Studies: a Whole language Approach. Iowa:

Brown&Benchmark Publishers, 1986.

Fowler, J.W. Tahap-Tahap Perkembangan Kepercayaan. Yogyakarta: kanisius, 1995.

Fraenkel, J.R. How to Teach About Values: An Analytic Approach. New Jersey: Englewood

Cliffs, Prentice-Hall, Inc., 1997.

Freedman, P.I. “Multicultural Education: Establishing the Foundations”. The Social Stud-

ies. 75 (200-203), 1984.

Gagne, N. L. & Berliner, D. C. Educational Psychology. Boston: Houghton Mifflin Com-

pany, l984.

Gagne, R. M. & Briggs, L. J. Prinsiples of In-structional Design. New York: Holt, Renehart

and Winston, l979.

Gagne, R.M. The Condition of Learning. New York: Holt, Rinehart, and Winston, l967.

Geertz, Clifford, The Interpretation of Culture. New York. Basic Books. Inc., 1973.

Gerlach, Venon S. & Donald Ely. Teaching and Media, A Systematic Approach. New Jersey.

Englewood Cliff., 1971.

H.A.R. Tilaar, Multikulturalisme: Tantangan-tantangan Global Masa Depan dalam

Transformasi Pendidikan Nasional. Jakarta: Grasindo, 2004.

Irawan, Prasetyo; Suciati; IGK Wardani. Teori Belajar, Motivasi dan Keterampilan Mengajar.

Jakarta. PAU-UT, 1996.

Joni, Raka, T. Strategi Belajar-Mengajar Suatu Tinjauan Pengantar. Jakarta. P3G. Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan, 1980.

Joyce, Bruce and Marsha Weil. Models of Teaching. New Jersey. Prentice Hall, Inc., 1992.

Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: PT Remaja Rosdakarya Off-

set, 2006.

Lickona, T. Educating for Character: How Our Schools Can Teach Respect and Responsibil-

ity. New York. Bantam Books, 1992.

Liliweri, Alo. Prasangka & Konflik: Komunikasi Lintas Budaya Masyarakat Multikultural.

Yogyakarta. LKiS, 2005.

Made Pidarta, Analisis Data Penelitian-penelitian Kualitatif. Surabaya: Unesa University

Press, 2005.

S.R. Aziz dan Abdul, Memahami Fenomena Sosial melalui Studi Kasus. Dalam Burhan

Bungin, Analisis Data Penelitian Kualitatif, Pemahaman Filosofis dan Metodologis

ke Arah Penguasaan Model Aplikasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2003.

Savage, T.V.,& Armstrong, D.G. Effective Teaching in Elementary Social Studies. Ohio:

Prentice Hall, 1996.

Sholahuddin, “Humanisasi-Inklusifisasi Pendidikan Islam dalam Konteks Multikulturalisme”,

Jurnal Studi Agama Millah, Vol.V, No. 1, 2005.

Skeel, D.J. Elementary Social Studies: Challenge for Tomarrow”s World. New York: Harcourt

Brace College Publishers, 1995.

Sleeter, C.E. & Grant, C.A. Making Choice for Multicultural Education, File Approaches to

Race, Class, and Gender. New York. MacMillan Publishing Compeny, 1988.

Sleeter, C.E. & Grant. Making Choices for Multicultural Education, Fife Approaches to

Race, Class, and Gender. New York: Macmillan Publishing Company, 1988.

Sounders, John. Cotextually Based Learning: Fad or Proven Practice. CORD. Waco, Texas,

USA, 1999.

Sumpeno, W. “Orientasi Pendidikan Politik dalam Membina Nilai-nilai Moral”. Dalam

Mimbar Pendidikan. Bandung. Jurnal Pendidikan No. 4 Tahun XV, 1996.

Tarmizi Taher, Prospek Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan dalam Pembangunan

Pendidikan Nasional..Ujungpandamng: Ceramah Menteri Agama pada Konvensi

Nasional Pendidikan Nasional III, tanggal 4-7 Maret, 1996.

Tilaar, H.A.R. Multikulturalisme: Tantangan-tantangan Global Masa Depan dalam

Transformasi Pendidikan Nasional, Jakarta: Grasindo, 2004.

Wal sh,K.& Agatucci, C. Mappi ng Theories of Multi cultural Educati on.

Webmaster@cocc.edumailto:webmaster@cocc.edu, 2001.

Wiriaatmadja, R. “Perspektif Multikultural dalam Pengajaran Sejarah”. Dalam Mimbar

Pendidikan. Bandung. Jurnal Pendidikan No. 4 Tahun XV 1996.

Zainal Abidin, (Ed.). Pendidikan Agama Islam dalam Perspektif Multikulturalisme. Jakarta:

Balai Litbang Agama, 2009.

Zainuddin,M. Paradigma Pendidikan Terpadu: Menuju Pembentukan Generasi Ulul Albab

Malang, UIN Press, 2008.

Zubaedi, “Telaah Konsep Multikulturalisme dan Implementasinya dalam Dunia Pendidikan”,

Hermeunia, Vol. 3, No. 1. Yogyakarta: PPs IAIN Sunan Kalijaga, Januari-Juni 2004.

Published

2013-01-09

Issue

Section

Articles