MODERASI PENDIDIKAN PESANTREN BERBASIS PERJUMPAAN DALAM BAYANG-BAYANG RADIKALISME DI LOMBOK NUSA TENGGARA BARAT

Authors

  • Muhammad Fikri Universitas Islam Negeri Mataram

DOI:

https://doi.org/10.20414/jurkom.v11i2.2283

Keywords:

Moderasi Pendidikan, Pesantren, Radikalisme

Abstract

Moderasi pendidikan menjadi cita-cita semua manusia di dunia ini, karena itu yang paling dasar dalam diri manusia guna menciptakan perdamaian dalam dunia pendidikan yang tengah dibayang-bayangi oleh wacana radikalisme. Artikel ini pada dasarnya adalah penelitian lapangan dengan menggunakan teori bahasa atau komunikasi. Komunikasi atau dialog adalah bengkel tempat berlatih untuk menghilangkan permasalahan, untuk mengekspresikan kebenaran. Komunikasi atau dialog adalah institusi yang tidak bisa dihindari oleh setiap orang. Orang akan disebut sakit jika ia tidak pernah berinteraksi dengan sesama. Dalam berkomunikasi selalu ada hantaran bahasa saling kesefahaman. Begitu pentingnya bahasa dalam kehidupan kita sehari-hari hingga kita tidak menyadarinya, ia bagaikan nafas yang ketika hirup baru kita sadar akan pentingnya. Jika nafas kita sesak, maka kita tidak mampu berfikir, tidak banyak yang dapat kita perbuat karena kita hanya akan terfokus pada sesak itu sendiri. Kita cenderung tidak menghargai nafas sebelum kita merasakan sesak nafas. Pun demikian halnya dengan bahasa ketika kita berkomunikasi. Dan pendekatan penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan fenomenologi dengan melihat fenomena-fenomena yang terjadi di tengah-tengah realitas pesantren. Dari hasil penelitian yang dilakukan bahwa pesantren sebagai
saran pendidikan moderasi masih belum efektif karena masih terjadinya persainganpersaingan di semua level, dengan pola relasi dominan terbangun adalah menang atau kalah. Akibatnya ancaman perpecahan dan saling mencurigai terjadi di manamana, nyaris menjadi trend yang tak terbendungkan, terlebih dalam dunia pesantren yang nyaris dipengaruhi oleh bayang-bayang radikalisme. 

Downloads

Download data is not yet available.

References

Elvinaro Erdianto, Metodologi Penelitian Untuk Public Relations Kuantitatif dan Kualitatif, (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2010)

Husni Muadz, Pedagogi Hati: Praktek Positivitas Dalam Perjumpaan, (Mataram: IPGH, 2017)

M. Arifin Zuhdi, Kontra Radikalisme & Terorisme “Counter Terhadap Ideology Radikal”, (Mataram: Sanabil, 2016)

M. Husni Muadz, Anatomi Sistem Sosial Rekonstruksi Normalitas Relasi Intersubyektivitas Dengan Pendekatan Sistem. (Mataram: Institut Pembelajaran Gelar Hidup IPGH, 2014)

Mardalis, Metode Penelitian, (Jakarta:PT.Bumi Aksara, 2004)

Moleong, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja Rosdakarya,1994)

Noorhaidi Hasan, Islam Politik Di Dunia Kontemporer; Konsep, Geneologi, dan Teori, (Yogyakarta: Suka Press, 2012)

Nyoman Kutha Ratna, Metodologi Penelitian Kajian Budaya dan Ilmu Humaniora Pada Umumnya, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010)

Robert W. Hefner, dalam buku Mengelola Keragaman dan Kebebasan Beragama di Indonesia: Sejarah, Teori dan Advokasi, Program Studi Agama dan Lintas Budaya (Center for Religious and Cross-cultural Studies) Sekolah Pascasarjana, Universitas Gadjah Mada, 2014.

Samuel P. Huntington, “The Clash of Civilization-Or, the West Against the Rest, Foreign Affairs”72 1993.

Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi, (Bandung: Alfabeta, 2013)

Zuly Qodir, “Peran Ulama Mempertahankan NKRI dan Ke-Indonesia-an”, Makalah Disampaikan pada Seminar Nasional “Peran Ulama Menyelamatkan Indonesia” dalam rangka Hut Fakultas Dakwah, 11/11.2014.

Downloads

Published

16-12-2019