SISTEM DEMOKRASI DI INDONESI DALAM PERSFEKTIF HIZBUT TAHIR INDONESIA

Authors

  • Zaenal Abidin Universitas Islam Negeri Mataram

DOI:

https://doi.org/10.20414/jurkom.v11i1.2278

Keywords:

Demokrasi, Hizbuttahrir Indonesia, Politik

Abstract

Negara demokrasi dikonotasikan sebagai suatu cara pandang yang memberikan kebebasan kepada setiap orang untuk berpendapat, berpikir, berkarya hatta kebebasan dalam memeluk suatu agama dan ajaran tertentu menurut keyakinan mereka masing-masing. Indonesia dalam hal ini di sebut-sebut sebagai negara yang mengadopsi paham demokrasi dalam sistem pemerintahan yang “dilakoninya”, sehingga berimbas pada pola, sistem dan ketetapan yang mampu merangkul setiap etnis, budaya, suku, agama dan kepercayaan setiap warga negaranya, sebagaiman yang diamanatkan oleh UUD 45 dan pancasila sebagai dasar Negara. Kebebasan dalam beragama berimplikasi pada “agama minoritas” dan “agama mayoritas”. Agama ‘Islam’ merupakan salah satu agama yang “digandrungi” (baca: mayoritas) di Indonesia; ajaran baku (syariat Islam) sering kali tidak sejalan (baca: berbenturan) dengan idelogi Negara. Para ‘abdi agama’ menghendaki syariat Islam sebagai rujukan dalam melaksanakan sistem pemerintahan, terutama dalam penetapan hukum sebagaimana yang “dikumandangkan” bahwa Islam adalah agama rahmatan lil alamiin. Hizbut Tahrir sebagai penggagas idiologi ini mengambil tempat dalam sistem perpolitikan di Indonesia. Idiologi yang dikembangkan bermuara pada model khilafah yang pernah diperankan oleh Nabi saw, Khulafaur Rasyidin dan khalifah-khalifah setelahnya. Gagasan Hizbut Tahrir mengenai khilafah Islamiyah atau daulah Islamiyah, meskipun masih jauh dari harapan, tetapi bermanfaat bagi pendidikan politik umat Islam.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Ahmad Yani Asrori, Menuju Khilafah Islamiyyah; Perjuangan Ikhwanul Muslimin, Yogyakarta: Syasat Press, 2008.

Dale F. Eickelman dan James Piscatori, Politik Muslim; Wacana Kekuasaan dan Hegemoni Dalam Masyarakat Muslim, Yogyakarta: Tiara Wacana, 1998.

Ghufron A. Mas’adi Sebagai Pengantar Penerjemah Dalam Ira. M. Lapidus, Sejarah Sosial Umat Islam, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 1999.

Luthfi Assyaukanie, Wajah Liberal Islam di Indonesia, (Jakarta: Teater Utan Kayu, 2002 Pemikiran dan Aksi Islam Indonesia, Jakarta: Paramadina, 1995.

M. Syafi’i Anwar, Pemikiran dan Aksi Islam Indonesia; Sebuah Kajian Politik Tentang Cendikiawan Muslim Orde Baru, Jakarta: Paramadina, 1995.

M. Zuhri, Potret Keteladanan Kiprah Politik Muhammad Rasulullah, Yogyakarta: LESFI, 2004.

Masykuri Abdullah, Demokrasi Dipersimpangan Makna Respon Intelektual Muslim Indonesia Terhadap Konsep Demokrasi 1966-1993, Yogyakarta: Tiara Wacana, 1999.

Robert N. Bellah, Beyond Belief; Esei-Esei Tentang Agama di Dunia Modern, Jakarta: Paramadina, 2000.

Sukron Kamil, Islam dan Politik di Indonesia Terkini, Jakarta: PSIA UIN Jakarta, 2013.

Syamsul Arifin, Studi Islam Ontemporer; Arus Radikalisasi dan Multikulturalisme di Indonesia, Malang: Instans Publising, 2015.

Syarifuddin Jurdi, Pemikiran Politik Islam Indonesia; Pertautan Negara, Khilafah, Masyarakat Madani dan Demokrasi, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008.

Downloads

Published

01-06-2019