Diskursus politik Islam, sedikit banyak berfokus pada kajian historis, jika tidak pada terma-terma analisis praksis. Ruang geraknya dibatasi oleh corak romantisisme pemikiran hingga "pemaduan-pemaduan" positivistik. Hal ini menyebabkan politik Islam kehilangan fundamen epistemologis dan mengantarkannya hingga titikĀ konseptualisasi yang rapuh. Dengan demikian, apa yang sesungguhnya dibutuhkan oleh disiplin ini adalah kajian entitas-entitas keilmuan politik yang diperbaharui, diperkaya dan dikontekstualisasikan baik dalam bentuk teoretisasi hingga integrasi-interkoneksi dari entitas-entitas tersebut dengan value politik Islam.
Jurnal Politea Volume 2 Nomor 2 (Juli - Desember) Tahun 2019 menyuguhkan tulisan yang memuat meta konsep tersebut, yang dipadukan dengan wacana baru politik baik Islam kawasan maupun dalam konteks keindonesiaan.
Zusiana Elly Triantini
1 - 18 | published: 2019-11-30
Mohamad Baihaqi Alkawy
19 - 48 | published: 2019-11-29
Zakaria Ansori, Agus M.Si.
49 - 66 | published: 2019-11-29
Firrean Suprapto
93 - 109 | published: 2019-12-02