ASSEMBLING THE ISLAMIC MOSAIC OF THE SASAK TRIBE THROUGH TRADITIONAL CLOTHING

Main Article Content

Dina Hartini
Baiq Rosida Hidayati
Dwina Rahmayani
Fadhilatul Nahdiah
Eka Putra Hariadi
Saharudin Saharudin

Abstract

The traditional clothing of the Sasak tribe is clothing that the people of Lombok usually wear at various events such as weddings, traditional ceremonies, or welcoming guests. Men's traditional clothing is called pegon, while women's traditional clothing is called lambung. When wearing traditional Sasak clothing, there are also several accessories such as keris, slewoq, dodot, and sapuq for men and pangkak, tongkak, and bendang/slewoq for women. The traditional clothing used by the Sasak tribe in daily life cannot be separated from religion, especially Islam which is the religion of the majority of the people of the island of Lombok. The aim of this research is to find out what Islamic meanings are contained in the traditional clothing of the Sasak tribe. This research is a type of qualitative descriptive research conducted in the Central Lombok area, specifically in Bebuak Village, Kopang District. The data collection techniques used in this research were direct observation and interviews. The research results show that there are many Islamic meanings contained in the traditional clothing of the Sasak-Lombok tribe, such as monotheism, purity, gentleness, tranquility, and so on. Thus, the traditional clothing of the Sasak-Lombok tribe not only has an aesthetic function but also has a religious function.

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

Section
Articles

References

Abdurrachim. (2016). Pakaian Adat Tradisional Suku Sasak Lombok. Marlionllc.Com. marlionllc.com/pakaian-adat-tradisional-suku-sasak-lombok/

Al-Amri, L., & Haramain, M. (2017). Akulturasi Islam Dalam Budaya Lokal. KURIOSITAS: Media Komunikasi Sosial Dan Keagamaan, 10(2), 87–100. https://doi.org/10.35905/kur.v10i2.594

Anonim. (2019). Bagaimana Sistem Kepercayaan Masyarakat Sasak Lombok pada Zaman Lampau? Web.Archive.Org. https://web.archive.org/web/20190421110049/http://www.ruangsejarah.web.id/2019/04/Sistem-Kepercayaan-Masayarakat-Sasak-Lombok-Pada-Masa-Lampau.html

Ansaar, A. (2018). Makna Simbolik Pakaian Adat Mamasa di Sulawesi Barat. Pangadereng: Jurnal Hasil Penelitian Ilmu Sosial Dan HUmaniora, 4 (1), 121–135.

Aprijon, E. (2013). Posisi Wanita dalam Perspektif Islam. Jurnal Kajian Gender, 5.

Argawa, I. N. (1995). Bentuk dan Gaya Keris Nusa Tenggara Barat. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Kebudayaan Bagian Proyek Pembinaan Permuseuman NTB.

Astini, Baik Nilawati Rachmayani, Ika Saleh, S. U. (2023). Identifikasi Penggunaan Pakaian Adat mealui Pembelajaran Muatan Lokal di PAUD Kecamatan Sekarbela Kota Mataram. Jurnal Usia Dini, 9.

Budhyani, I Dewa Ayu Made Widiartini, N. K. (2017). Tata Rias Pengantin Suku Sasak Provinsi Nusa Tenggara Barat. Jurnal Bosaparis: Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, 8.

Fazalani, R. I. W. A. (2023). Preserving Beponggoan Tradition at Begawe Nyongkolan Merarik (Wedding) Even in Mereje Village, West Lombok. INNOVATIVE: Journal Of Social Science Research, 3.

Haerani dan Sipas Sasmanda. (2018). Penggunaan Pakaian Adat (Dodok) dalam Upaya Pelestarian oleh Masyarakat Desa Bayan. Jurnal Kajian Penelitian Dan Pengembangan Pendidikan Sejarah, 3.

Januria, S. (2022). Makna Simbolik Pakaian Adat Sasak di Desa Perina Kecamatan Jonggat Kabupaten Lombok Tengah. In Universitas Mataram Repository.

Kamarudin, Lalu Usman, J. (2021). Budaya Bereqe Sasak Lombok sebagai Upaya Melestarikan Nilai Religius dan Jati Diri Masyarakat Montong Baan Kecamatan Sikur Lombok Timur. Berajah Journal, 1.

Misnawati, Y. (2016). Makna Simbolik Kain Songket SukararaLombok Tengah NTB. Universitas Negeri Yogyakarta.

Mulhimmah, B. R. (2017). Mengenal Budaya Adat Sasak. Sanabil Puri Bunga Amanah.

Muniah, Widiartini, Ni Ketut Angendari, M. D. (2017). Studi tentang Busana Pengantin Adat Suku Sasak di Lombok Nusa Tenggara Barat. Jurnal Bosaparis Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, 8.

Nasihin, S. (2018). “Makrifat Sasak” Memahami Konsep Mengenal Diri dalam Simbol Budaya Sasak. Jurnal Studi Agama Dan Masyarakat, 14.

Pratama, B. I. (2018). Makna Simbolik Kain Songket Subahnale Suku Sasak Desa Sukarara Lombok. Universitas Negeri Yogyakarta.

Ramdhan, M. (2021). Metode Penelitian. Cipta Media Nusantara (CMN).

Rosidi, A. (2019). Pelestarian Baju Adat Pegon dalam Upacara Pernikahan Adat Suku Sasak di Lombok Nusa Tenggara Barat. Stipram Repository.

Samsul, R. (2019). Makna Simbolis Pakaian Adat Pengantin Suku Sasak Desa Ganti Kecamatan Praya Timur Kabupaten Lombok Tengah NTB. Doctoral Dissertation Universitas Muhammadiyah Mataram.

Sugitanata, A. (2020). Larangan Adat Nyongkolan dalam Perkawinan Masyarakat Sasak Lendang Beso pada Masa Pandemi Covid-19. Al-Ahwal, 13.

Sumardi, L. D. W. (2022). Beguru: Menggali Prinsip-Prinsip Penyiapan Sarana dan Prasarana Pendidikan dalam Kearifan Lokal Sasak. Jurnal Pendidikan: Teori Penelitian Dan Pengembangan, 7.

Sumarto. (2018). Budaya, Pemahaman, dan Penerapannya (Aspek Sistem Religi, Bahasa, Pengetahuan, Sosial, Kesenian, dan Teknologi. Jurnal Literasiologi, 1.

Wahyudin, D. (2017). Identitas Orang Sasak: Studi Epistemologis Terhadap Mekanisme Produksi Pengetahuan Masyarakat Suku Sasak di Pulau Lombok NTB. El-Tsaqafah UIN Mataram, 16.

Zuhdi, M. H. (2018). Kearifan Lokal Suku Sasak Sebagai Model Pengelolaan Konflik di Masyarakat Lombok. Mabasan, 12.