Pendampingan ekstrakurikuler merajut untuk mengembangkan kreativitas dan kesiapan berwirausaha siswa MA Miftahul Ulum Kalirejo Pasuruan
DOI:
https://doi.org/10.20414/transformasi.v15i2.1427Keywords:
extracurricular, creativity, knitting, coaching, entrepreneurAbstract
[Bahasa]: Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan oleh tim KKN (Kuliah Kerja Nyata) STKIP (Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan)-STIT (Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah) PGRI (Persatuan Guru Republik Indonesia) Pasuruan didampingi oleh Dosen Pembina Lapangan di MA (Madrasah Aliyah) Miftahul Ulum Kalirejo. Kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan ekstrakurikuler merajut yang sebelumnya hanya menghasilkan topi rajut atau kupluk tanpa dipasarkan dan hanya disimpan di lemari penyimpanan. Metode yang digunakan terdiri dari tiga tahap yakni tahap persiapan, tahap pendampingan, dan praktek serta tahap pemasaran. Setelah melalui beberapa tahapan kegiatan tersebut terdapat peningkatan yang dicapai antara lain: (a) meningkatnya pengetahuan para siswi peserta workshop tentang teknik dasar merajut, (b) meningkatnya pengetahuan para siswi peserta pendampingan akan perbedaan teknik merajut yang biasa dipakai di Indonesia, (c) meningkatnya pengetahuan tentang macam-macam jenis merajut, (d) meningkatnya keterampilan siswi peserta pendampingan dalam berkreasi membuat hasil rajutan yang bervariasi, (e) meningkatnya kemampuan para siswi peserta pendampingan dalam mebuat hasil rajutan yang rapi, padu padan warna yang indah dan layak jual, (f) meningkatnya pengetahuan siswi peserta pendampingan akan pemasaran yang tidak hanya melalui pasar offline tetapi juga dapat melalui pasar online, dan (g) terdapatnya akun media sosial bagi para siswi untuk memasarkan hasil rajutannya yakni akun instagram madrasah merajut. Dapat disimpulkan bahwa kegiatan pengabdian ini telah berhasil meningkatkan kreativitas dan kesiapan para siswinya untuk memulai kegiatan berwirausaha.
Kata Kunci: ekstrakurikuler; kreativitas; merajut; pendampingan; wirausaha
[English]: This community service is carried out by KKN STKIP-STIT PGRI Pasuruan team supported by supervising lecturer at MA Miftahul Ulum Kalirejo. It aimed to develop an extracurricular program (knitting) that previously only produced knitted hats or skullcaps without being marketed and only stored in a storage cabinet. The method used in this program consist of three-step were the preparation step, the mentoring step, and the practice and marketing step. After going through several stages of the program, several improvements were achieved by the participants on: (a) knowledge of basic knitting techniques, (b) knowledge on the different knitting techniques commonly used in Indonesia, (c) knowledge of the different types of knitting, (d) skills in creating various knitting, (e) making neat, unified, beautiful color matching, and worth selling knitting, (f) knowledge in marketing strategy, either offline or online, and (g) social media (Instagram) account to market their knitwear, called madrasah merajut. To conclude, this community service has succeeded in increasing the creativity and readiness of the students to start entrepreneurship activities.
Keywords: extracurricular; creativity; knitting; coaching; entrepreneur