Pelatihan pembuatan alat deteksi sederhana boraks dan formalin
DOI:
https://doi.org/10.20414/transformasi.v16i2.2715Keywords:
boraks, formalin, makanan pasar, pengawet makananAbstract
[Bahasa]: Salah satu masalah kesehatan di Indonesia adalah rendahnya kesadaran para pedagang makanan kecil tentang keamanan pangan. Penggunaan bahan pengawet berbahaya yang tidak diperuntukan untuk makanan seperti boraks dan formalin masih banyak digunakan. Masyarakat memiliki peran penting untuk turut mengawasi peredaran makanan yang diduga mengandung pengawet berupa boraks dan formalin. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah mengedukasi masyarakat mengenai bahan kimia berbahaya yang digunakan untuk pengawet makanan dan melatih masyarakat untuk membuat alat deteksi sederhana boraks dan formalin menggunakan bahan yang murah, mudah dengan hasil yang cukup akurat secara kualitatif. Metode yang digunakan yaitu metode eksperimen dengan pendekatan laboratorium yang akan dilakukan dengan serangkaian percobaan. Bahan yang digunakan antara lain kunyit, tusuk gigi, kalium permanganat, dan kertas saring. Sampel makanan yang dianalisis pada kegiatan ini adalah mie kuning basah dan bakso yang diambil secara acak di pedagang pasar pagesangan di Kota Mataram. Hasil dari pengabdian ini yaitu masyarakat menjadi teredukasi mengenai bahan kimia berbahaya yang masih digunakan masyarakat sebagai pengawet dan masyarakat mampu membuat alat deteksi boraks dan formalin sederhana pada makanan.
Kata Kunci: boraks, formalin, makanan pasar, pengawet makanan
[English]: One of the health problems in Indonesia is the low awareness of food sellers about food safety. Hazardous preservatives that are not intended for food, such as borax and formalin, are still widely used. The community has a vital role in supervising the circulation of food suspected of containing the preservatives. This community service aims to educate people about hazardous chemicals used for food preservatives and train them to make a simple detection tool for borax and formalin using cheap materials with reasonably accurate results. The method used is an experimental method with a laboratory approach carried out with a series of experiments. The materials used include turmeric, toothpicks, potassium permanganate, and filter paper. The food samples analyzed in this activity were wet yellow noodles and meatballs taken randomly at Pagesangan market in Mataram City. This program's result is that the people get educated about dangerous chemicals still used by the sellers as preservatives and can make the simple borax and formalin detection tool.
Keywords: borax, formalin, street food, food aditives
Downloads
References
Asif Ahmed, M., Al-Khalifa, A. S., Al-Nouri, D. M., & El-din, M. F. S. (2020). Dietary intake of artificial food color additives containing food products by school-going children. Saudi Journal of Biological Sciences, (xxxx). https://doi.org/10.1016/j.sjbs.2020.08.025
Atiqullah, S. M., Palit, A., Reja, M. I., Akhtar, J., Fatema, S., & Absar, R. (2019). Detection of harmful food additives using highly sensitive photonic crystal fiber. Sensing and Bio-Sensing Research, 23(October 2018), 100275. https://doi.org/10.1016/j.sbsr.2019.100275
Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia. (2011). Pedoman Cara Ritel Pangan yang Baik.
Boutillier, S., Fourmentin, S., & Laperche, B. (2020). Food additives and the future of health: An analysis of the ongoing controversy on titanium dioxide. Futures, 122 (June), 102598. https://doi.org/10.1016/j.futures.2020.102598
BPOM Mataram. (2017). Laporan Kinerja Tahun 2017 BBPOM di Mataram (Vol. 53). Mataram: BPOM Mataram.
Cahyadi, Wisnu., (2008). Analisis dan Aspek Kesehatan Bahan Tambahan Pangan. Jakarta: PT. Bumi Aksara,
Eliana, S. S. (2016). Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Femi-Oloye, O. P., Owoloye, A., Olatunji-Ojo, A. M., Abiodun, A. C., Adewumi, B., Ibitoye, B. O., … Akinwumi, F. O. (2020). Effects of commonly used food additives on haematological parameters of Wistar rats. Heliyon, 6(10), e05221. https://doi.org/10.1016/j.heliyon.2020.e05221
Halim, A. A., Fattah, A., Bakar, A., Ahmad, M., Megat, K., Zakaria, H., … Pahang, M. (2012). Boron Removal from Aqueous Solutions Using Curcumin-Aided Electrocoagulation Environmental Health Programme , Faculty of Allied Health Sciences ,. 11(5), 583–588.
Hartati, F. K. (2017). Analisis Borakss Dengan Cepat, Mudah Dan Murah. Jurnal Teknologi Proses Dan Inovasi Industri, 2(1), 33–37. https://doi.org/10.36048/jtpii.v2i1.2827
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2012). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 033 Tahun 2012 Tentang Bahan Tambahan Pangan (Vol. 033). Jakarta: Kementerian Kesehatan.
Lemoine, A., Pauliat-Desbordes, S., Challier, P., & Tounian, P. (2020). Adverse reactions to food additives in children: A retrospective study and a prospective survey. Archives de Pediatrie, 27(7), 368–371. https://doi.org/10.1016/j.arcped.2020.07.005
Oktaviani I & Yandra A., (2017). Preventif Approch: Bahaya Boraks dan Cara Mengidentifikasi Makanan yang Mengandung Boraks. Dinamisia Jurnal pengabdian Masyarakat. 1 (1).
Pradono, J., & Sulistyowati, N. (2014). Hubungan Antara Tingkat Pendidikan, Pengetahuan Tentang Kesehatan Lingkungan, Perilaku Hidup Sehat Dengan Status Kesehatan (Studi Korelasi Pada Penduduk Umur 10-24 Tahun di Jakarta Pusat). Buletin Penelitian Sistem Kesehatan, 17(1), 89–95. Retrieved from https://www.neliti.com/publications/20885/correlation-between-education-level-knowledge-of-environmental-health-healthy-be
Sriyono. (2015). Pengaruh Tingkat Pendidikan Dan Pemahaman Masyarakat Tentang Ikan Berformalin Terhadap Kesehatan Masyarakat. Jurnal Faktor Exacta, 8(1), 79–91.
Swi See, A., Bakar Salleh, A., Abu Bakar, F., Azah Yusof, N., Sahib Abdulamir, A., & Yook Heng, L. (2010). Risk and Health Effect of Boric Acid. American Journal of Applied Sciences, 7(5), 620–627. Retrieved from http://thescipub.com/PDF/ajassp.2010.620.627.pdf
Ziska, L., et al,. 2016., FoodSafety, Nutrition, and Distribution. The Impacts of Climate Change on Human Health in the United States: A Scientific Assessment. U.S. Global Change Research Program. Washington: DC, 189–216.