Pembuatan VCO memanfaatkan bonggol nanas sebagai sumber bromelin di Desa Bale Kabupaten Donggala Provinsi Sulawesi Tengah
DOI:
https://doi.org/10.20414/transformasi.v17i1.2959Keywords:
bonggol nanas, desa Bale, kelapa, Virgin Coconut Oil (VCO)Abstract
[Bahasa]: Desa Bale Kecamatan Tanatovea merupakan salah satu daerah tertinggal di Kabupaten Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah. Mata pencaharian masyarakatnya adalah petani, khususnya petani kelapa. Hasil pertanian kelapa di Desa Bale hanya diolah dalam bentuk kopra dan lebih banyak dijual dalam bentuk bahan mentah sehingga penghasilan yang mereka dapatkan kurang maksimal. Permasalahan tersebut dapat diatasi dengan membuat olahan kelapa lainnya melalui teknologi murah, sederhana dan dapat dipasarkan langsung dengan nilai jual yang tinggi. Produk olahan kelapa yang dapat dikembangkan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat setempat diantaranya adalah Virgin Coconut Oil (VCO). Tujuan dari kegiatan program pengabdian ini adalah untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada masyarakat dalam memanfaatkan krim santan kelapa menjadi VCO dengan menggunakan enzim bromelin dari bonggol nanas. Tahapan awal program pengabdian adalah memberikan penyuluhan kepada masyarakat, memberikan pelatihan pembuatan krim santan, pembuatan sari dan bubur bonggol nanas, dan diakhiri dengan pembuatan VCO. Hasil program pengabdian ini adalah mitra pengabdian dapat memahami teknologi dan mengaplikasikannya dalam pembuatan VCO dengan memanfaatkan limbah bonggol nanas. Pada program pengabdian ini, produk VCO yang dihasilkan dengan menggunakan sari bonggol nanas lebih banyak dibandingkan dengan bubur bonggol nanas. Hasil pelaksanaan panyuluhan dan pelatihan menunjukkan tingkat kepuasan peserta sebesar lebih dari 97%. Pembuatan VCO dengan memanfaatkan bonggol nanas menjadi alternatif industri skala kecil untuk masyarakat.
Kata Kunci: bonggol nanas, desa Bale, kelapa, Virgin Coconut Oil (VCO)
[English]: Bale Village, Tanatovea Subdistrict, is one of the underdeveloped areas in Donggala Regency, Central Sulawesi Province. The people are farmers, especially coconut farmers. Coconut agricultural products in Bale village are only processed in the form of copra and are mostly sold in the form of raw materials with less income. This problem can be solved by making other coconut products through cheap and simple technology that can be marketed directly with a high selling value. The coconut processed products can be developed to increase local people's income, including Virgin Coconut Oil (VCO). The purpose of this community service activity is to provide knowledge and skills to the farmers in using coconut cream to be processed as VCO by using the enzyme bromelain from pineapple cobs waste. The initial stage of the activity was to provide counseling to the community, then conduct a short training to produce coconut cream, extract and pulp of pineapple humps, and finally produce VCO. The results show that the participants can understand the technology provided and apply it to produce VCO using pineapple extracts waste. In this program, the VCO produced using the pineapple extract is more than that of the pineapple pulp. The results of the program reveal that the participants’ satisfaction level is over 97%. Producing VCO using pineapple humps is an alternative for a small-scale industry for the community.
Keywords: pineapple cobs waste, Bale village, coconut, Virgin Coconut Oil (VCO)