Edukasi tentang pencegahan tuberkulosis melalui pemenuhan sanitasi di Desa Benua Raya Kecamatan Bati-Bati Kabupaten Tanah Laut
DOI:
https://doi.org/10.20414/transformasi.v19i1.6320Keywords:
tuberkulosis, sanitasi lingkungan, penyuluhan kesehatanAbstract
[Bahasa]: Tuberkolosis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium Tuberculosis yang umumnya menyerang organ paru-paru. Peningkatan kasus tuberkolosis sangat dipengaruhi oleh lingkungan. Lingkungan yang buruk dapat meningkatkan risiko penularan tuberkulosis, sehingga untuk mencegah penularan diperlukan sanitasi lingkungan yang baik. Berdasarkan data Riskesdas 2018 di Indonesia tercatat 0,42% penduduk terdiagnosis penyakit TBC, di Provinsi Kalimantan Selatan terdapat 0,41% penduduk. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan warga di Desa Benua Raya, Kecamatan Bati-Bati, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan tentang pencegahan tuberkolosis melalui pemenuhan sanitasi. Partisipan pada program pengabdian kepada masyarakat ini adalah 16 orang dari kelompok masyarakat Desa Benua Raya Kecamatan Bati-bati. Metode yang digunakan adalah ceramah interaktif dan tanya jawab. Hasil pengabdian masyarakat menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan masyarakat, dengan nilai rata-rata saat pre-test adalah 55 meningkat menjadi 68,75 pada saat post-test. Hasil analisis data menunjukkan nilai t hitung sebesar 4,044 yang artinya terdapat perbedaan signifikan tingkat pengetahuan antara sebelum dan sesudah pemberian edukasi. Melalui program pengabdian ini masyarakat dapat melakukan upaya pencegahan penyakit tuberkolosis melalui sanitasi lingkungan yang baik.
Kata Kunci: penyuluhan kesehatan, sanitasi lingkungan, tuberkulosis
[English]: Tuberculosis is an infectious disease caused by Mycobacterium tuberculosis, which generally attacks the lungs. The environment strongly influences the increase in tuberculosis cases. A bad environment can increase the risk of tuberculosis transmission, so good environmental sanitation is needed to prevent transmission. Based on the 2018 Riskesdas data in Indonesia, 0.42% of the population was diagnosed with TB disease, and in South Kalimantan Province, there were 0.41% of the population. This community service program aims to increase residents’ knowledge in Benua Raya Village, Bati-Bati District, Tanah Laut Regency, and South Kalimantan about tuberculosis prevention through sanitation. The participants in this community service program were 16 people from the Benua Raya Village, Bati-bati District community group. The method used was interactive lectures, questions, and answers. The community service results show increased community knowledge, with an average score at the pre-test 55, increasing to 68.75 at the post-test time. Data analysis showed a t-value of 4.044, which means there is a significant difference in knowledge level before and after the program. The community can prevent tuberculosis through this service program through good environmental sanitation.
Keywords: health counseling, environmental sanitation, tuberculosis
Downloads
References
Amrin, A., Satriadi, I., & Rosanto, O. (2019). Algoritma C4.5 Untuk Diagnosa Penyakit Tuberkulosis. Jurnal Khatulistiwa Informatika, 7(2), 79–84. https://doi.org/10.31294/jki.v7i2.6725
Arpiah, A., & Herlina, N. (2020). Hubungan Antara Sanitasi Lingkungan Dengan Kejadian Tuberkulosis Paru Di Puskesmas, Studi Literature Review. Borneo Student Research (BSR) ,2(1), 269–78. Diakses di https://dspace.umkt.ac.id//handle/463.2017/1955
Celesta, A. G., & Fitriyah, N. (2019). Overview Basic Sanitation In Payaman Village, Bojonegoro District 2016. Jurnal Kesehatan Lingkungan, 11(2), 83–90. https://doi.org/10.20473/jkl.v11i2.2019.83-90
Dafriani, P., Nofia, V., & Kurnia, F. E. P. (2022). Analisis Faktor Lingkungan Pada Pasien TB Paru Di Puskesmas Muara Siberut Selatan Kepulauan Mentawai. JIK (Jurnal Ilmu Kesehatan), 6(1), 27–33. http://dx.doi.org/10.33757/jik.v6i1.481
Dinas Kesehatan Kalimantan Selatan. (2021). Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan. Diakses di https://www.timesindonesia.co.id/read/news/336019/setahun-pandemi-pernikahan-usia-dini-di-ngawi-terus-mengalami-kenaikan.
Inayah, S., & Wahyono, B. (2019). Penanggulangan Tuberkulosis Paru Dengan Strategi DOTS. HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development), 3(2), 223–33. https://doi.org/10.15294/higeia.v3i2.25499
Lanus, I. N., Suyasa, I. N., & Sujaya, I. N., (2014). Hubungan Antara Sanitasi Rumah Dengan Kejadian TB Paru Di Kabupaten Bangli Tahun 2012. Jurnal Kesehatan Lingkungan, 4(2), 146–151.
Mahayana, I.M.B. (2020). Penyuluhan Tentang Penanggulangan TB Paru Dan Sanitasi Rumah Sehat Bagi Penderita TB Paru Di Wilayah Kerja UPT Kesmas Sukawati Kabupaten Gianyar. Jurnal Pengabmas Masyarakat Sehat, 2(3), 150–65. https://doi.org/10.33992/ms.v2i3.1009
Mayrona, C. T., Subchan, P., & Widodo, A. (2018). Pengaruh Sanitasi Lingkungan Terhadap Prevalensi Terjadinya Penyakit Scabies Di Pondok Pesantren Matholiul Huda Al Kautsar Kabupaten Pati. Jurnal Kedokteran Diponegoro, 7(1), 100–112. https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/medico/article/view/19354. https://doi.org/10.14710/dmj.v7i1.19354
Novianti, D., & Pertiwi, W. E. (2019). Implementasi Sanitasi Lingkungan Di Sekolah Dasar: Laporan Inspeksi 2018 Dari Kecamatan Kramatwatu, Kabupaten Serang, Provinsi Banten. Jurnal Kesehatan Lingkungan 11(3): 175–86.
Rumkabu, Y. L. H., Rochman, F., Wikananda, D. A. T. R., & Yuliatni, P. C. D. (2019). Gambaran Aspek Lingkungan Dan Perilaku Pencegahan Penularan Tuberkulosis Paru Pada Pasien Tuberkulosis Paru Di Wilayah Kerja Puskesmas Dawan I, Kabupaten Klungkung Tahun 2017. Intisari Sains Medis, 10(3), 543–47. https://doi.org/10.15562/ism.v10i3.448
Sa'ban, L. A., Sadat, A., & Nazar, A. (2021). Jurnal PKM Meningkatkan Pengetahuan Masyarakat Dalam Perbaikan Sanitasi Lingkungan. Dinamisia?: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 5(1): 10–16. https://doi.org/10.31849/dinamisia.v5i1.4365
Sari, S. N., Miswan, M., & Anzar, M. (2019). Hubungan Kondisi Sanitasi Lingkungan Dengan Kejadian Tuberkulosis Paru Di Desa Wani I Kecamatan Tanantovea Kabupaten Donggala. Jurnal Kolaboratif Sains 2(1): 418–27. https://doi.org/10.56338/jks.v2i1.823
Suprajitno, S., Mugianti, S., & Sholikhah, U. A. (2015). Upaya Keluarga Mencegah Penularan Tuberkulosis. Jurnal Ners dan Kebidanan (Journal of Ners and Midwifery) 2(1): 001–005. Doi: 10.26699/jnk.v2i1.ART.p001-005
Umam, M. K., & Irnawati, I. (2021). Literature Review?: Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Pada Pasien Tuberkulosis. Prosiding Seminar Nasional Kesehatan, 1, 1023–34. https://doi.org/10.48144/prosiding.v1i.784
World Health Organization (WHO). (2021). Global Tuberculosis Report 2021
Yuningsih, R. (2019). Strategi Promosi Kesehatan Dalam Meningkatkan Kualitas Sanitasi Lingkungan. Aspirasi: Jurnal Masalah-masalah Sosial, 10(2), 107–18.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Agung Waskito, Salsabila Arifa, Arina Alifia Nur Assyfa , Anis Kamila Saleha, Nurnajwa, Halimatus Sakdiah

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.