Pemanfaatan permainan tradisional untuk media pembelajaran: Congklak bilangan sebagai inovasi pembelajaran matematika sekolah dasar
DOI:
https://doi.org/10.20414/transformasi.v15i1.915Keywords:
congklak bilangan, GCF and LCM, learning media, traditional gameAbstract
[Bahasa]: Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk mengenalkan Congklak Bilangan (COGAN) sebagai media pembelajaran matematika, khususnya materi Faktor Persekutuan Terbesar (FPB) dan Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK), dan upaya untuk membantu siswa dalam memahami konsep FPB dan KPK. Selain itu, kegiatan ini merupakan upaya untuk melestarikan permainan tradisional congklak. Sasaran kegiatan ini adalah siswa kelas IV Sekolah Dasar (SD) Negeri 3 Karangasem. Kegiatan dikemas mengunakan metode pelatihan dan pendampingan, dengan pendekatan participant active learning. Kegiatan dilaksanakan dalam lima tahapan, yakni penyampaian materi FPB dan KPK, pemutaran video untuk pengenalan congklak, pembuatan COGAN, penggunaan COGAN dalam pembelajaran FPB dan KPK, dan terakhir evaluasi kegiatan. Berdasarkan hasil survei pada akhir kegiatan pengabdian menunjukkan bahwa 84,6% siswa menyatakan desain COGAN menarik dan 88% siswa menyatakan bahwa pembelajaran matematika dengan COGAN berlangsung menyenangkan. Hasil pengabdian ini dapat menjadi alternatif bagi guru untuk mengenalkan konsep FPB dan KPK dalam pembelajaran matematika.
Kata Kunci: congklak bilangan; media pembelajaran matematika; permainan tradisional
[English]: This community service program aims to introduce Congklak Bilangan (COGAN) as a mathematics learning media for the greatest common factor (GCF) and least common multiple (LCM) topics and help students understand the concepts of GCF and LCM. Besides, this program is also an effort to preserve traditional game, Congklak. The subjects are fourth-grade students. The program was conducted by training and mentoring method which refers to the participant active learning approach. The program was done in five stages, namely teaching GFC and LCM topics, playing videos for the introduction of congklak, making COGAN, using COGAN in GFC and LCM learning, and having evaluation. Based on the post-training survey, 84.6% of students stated that the COGAN design is interesting and 88% of students agreed that learning with COGAN is fun. The results can be an alternative for teachers to introduce the concept of GCF and LCM in mathematics learning.
Keywords: congklak bilangan, GCF and LCM; learning media; traditional game
Downloads
References
Agusti, F. A., Zafirah, A., Anwar, F., & Syafril, S. (2018). The Implantation of Character Values toward Students through Congklak Game. Jurnal Penelitian Pendidikan, 35(2), 133–141.
Allen, D., & Tanner, K. (2005). Infusing Active Learning into the Large-enrollment Biology Class: Seven Strategies, from the Simple to Complex Cell Biology Education. Cell Biology Education: Life Sciences Education, 4(4), 262–268.
Heryanti, V. (2014). Meningkatkan Perkembangan Kognitif Anak melalui Permainan Tradisional (Congklak). Universitas Bengkulu. Diakses di http://repository.unib.ac.id/8640/1/I%2CII% 2CIII%2CI-14-ver-FK.pdf
Kasim, M. F. (2016). Playing the Game of Congklak with Reinforcement Learning. In The 8th International Conference on Information Technology and Electrical Engineering (ICITEE). Yogyakarta. Retrieved from https://ieeexplore.ieee.org/document/7863309
Kurniati, E. (2012). Program Bimbingan untuk Mengembangkan Keterampilan Sosial Anak melalui Permainan Tradisional. Diakses di http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PGTK/ 197706112001122-UIS_KURNIATI/pedagogia.pdf
Laurens, T., Batlolona, F. A., Batlolona, J. R., & Leasa, M. (2018). How Does Realistic Mathematics Education ( RME ) Improve Students’ Mathematics Cognitive Achievement?? EURASIA Journal of Mathematics, Science and Technology Education, 14(2), 569–578. https://doi.org/10.12973/ ejmste/76959
Li’anah, & Setyowati, S. (2014). Meningkatkan Kemampuan Kognitif Anak Dalam Mengenal Konsep Bilangan Melalui Permainan Tradisional Congklak Pada Kelompok B TK Sabilas Salamah Surabaya. PAUD Teratai, 3(1), 1-6.
Nataliya, P. (2015). Efektivitas Penggunaan Media Pembelajaran Permainan Tradisional Congklak untuk Menungkatkan Kemampuan Berhitung Pada Siswa Sekolah Dasar. Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan, 2(2). https://doi.org/https://doi.org/10.22219/jipt.v3i2.3536
NCTM. (2000). Principles and Standards for School Mathematics. USA: NCTM.
Putra, A., & Hasanah, V. R. (2018). Traditional Game to Develop Character Values in Nonformal Educational Institution. International E-Journal of Advances in Education, 4(10), 86–92.
Rahman, A., Saleh Ahmar, A., Nurani, A., Arifin, M., Upu, H., Mulbar, U., Ihsan, H. (2018). The Implementation of APIQ Creative Mathematics Game Method in the Subject Matter of Greatest Common Factor and Least Common Multiple in Elementary School The Implementation of APIQ Creative Mathematics Game Method in the Subject Matter of Greatest Common. IOP Conf. Series: Journal of Physics: Conf. Series, 954 (012011).
Ramani, G. B., & Eason, S. H. (2015, May). It all adds up: Learning early math through play and games. Kappanmagazine.Org, pp. 27–32.
Santoso, B. (2010). Skema dan Mekanisme Pelatihan: Panduan Penyelenggaraan Pelatihan. Jakarta: Yayasan Terumbu Karang Indonesia.
Yudiwinata, H. P., & Handoyo, P. (2014). Permainan Tradisional dalam Budaya dan Perkembangan Anak. Paradigma, 2(3), 1-5.