Main Article Content

Abstract

Artikel ini hendak menjawab dua persoalan krusial terkait identitas
orang sasak: pertama, apakah inti identitas orang sasak sekaligus unsur-unsur
pembentuknya; kedua, bagaimana mekanisme pengetahuan dan perilaku
pada masyarakat sasak. Jawaban dari dua soal ini sangat penting sebagai
pijakan suku bangsa sasak untuk meraih masa depan yang lebih baik. Penelitian
dilakukan dengan pendekatan kualitatif berjenis penelitian fenomenologis.
Penelitian jenis fenomenologis paling cocok untuk tema penelitian tentang
identitas ditambah lagi dengan kenyataan bahwa peneliti adalah orang sasak
yang tentu saja menyerap dan merasakan sendiri menjadi orang sasak. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa inti identitas orang sasak adalah agama dan
adat atau Islam dan tradisi. Tradisi sasak merupakan pengejawantahan dari
ajaran-ajaran Islam yang selanjutnya membentuk perilaku yang tipikal bagi
masyarakat sasak yaitu menjadi muslim taat yang berbudaya tinggi pada saat
yang sama.

Keywords

Identitas Agama Budaya Tradisi Pengetahuan Perilaku

Article Details

How to Cite
Wahyudin, Dedy. 2017. “IDENTITAS ORANG SASAK: STUDI EPISTEMOLOGIS TERHADAP MEKANISME PRODUKSI PENGETAHUAN MASYARAKAT SUKU SASAK DI PULAU LOMBOK NTB”. El-Tsaqafah : Jurnal Jurusan PBA 16 (2):103-13. https://doi.org/10.20414/tsaqafah.v16i2.443.

References

  1. AA. Ngr. Anom Kumbara. Konstruksi Identitas Orang Sasak di Lombok Timur, Nusa
  2. Tenggara Barat. Jurnal Humaniora, Vol 20, No 3, Oktober 2008.
  3. Ahmad Amir Aziz. Islam Sasak: Pola Keberagamaan Islam Lokal di Lombok. Jurnal Millah,
  4. Vol VIII, No 2, Februari 2009.
  5. Ahmad Ba’albakki dkk. al-Huwiyyah wa Qadlayaha fi al-Wa’y al-‘Arabi al-Mu’ashir.
  6. Beirut: Markaz Dirasat al-Wahdah al-Arabiyah, 2013
  7. Asnawi. Respons Kultural Masyarakat Sasak Terhadap Islam. Jurnal Ulumuna IAIN
  8. Mataram, Vol IX Edisi 15, No 1, Januari-Juni 2005.
  9. Alex Mucchielli. Al-Huwiyyah (Tjm: Dr. Ali Wathfah). Damaskus: Dar an-Nasyr al-
  10. Faransiyyah, 1993.
  11. Erni Budiwanti. Islam Sasak:Waktu Telu Vs Waktu Lima. Yogyakarta: LKiS, 2000.
  12. Fadjal AR Bafadhal dan Asep Saefullah. Naskah Klasik Keagamaan Nusantara Cerminan
  13. Budaya Bangsa 1. Jakarta: Puslitbang Lektur Keagamaan Departemen Agama
  14. RI, 2005.
  15. Fahrurrozi. Dakwah Tuan Guru dan Transformasi Sosial di Lombok Nusa Tenggara Barat.
  16. Disertasi, Sekolah Pascasarjana, UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2010.
  17. Geoffrey E. Marrison. Sasak and Javanese Literature of Lombok. Leiden: KITLV Press,
  18. George Tharabsyi. Nazhariyt al-Aql. London: Dar as-Saqi, Cet II, 1999.
  19. Hassan Hanafi. Al-Huwiyyah. Cairo: al-Majlis al-A’la li ats-Tsaqafah, 2012.
  20. Imaduddin Khalil. At-Tafsir al-Islami li at-Tarikh. Beirut: Dar al-Ilmi li al-Malayin, Cet
  21. II, 1981.
  22. Jeremy Jacob Kingsley, Tuan Guru Community and Conflict in Lombok Indonesia. The
  23. University of Melbourne. PhD Thesis. 2010.
  24. John Klock, Historical Hydrologic Landscape Modification and Human Adaptation in
  25. Central Lombok Indonesia from 1894 to the Present. Geo 522. Maret 2008.
  26. Kontjaraningrat. Kebudayaan, Mentalitas dan Pembangunan. Jakarta: Gramedia, 1994.
  27. L. Ibrahim M. Thoyyib. Wajah Lombok Zaman Dahulu. Jakarta: Tunas Ilmu, Jakarta,
  28. ____________, Jejak Dakwah Para Wali. Jakarta: Tunas Ilmu, Jakarta, 2010.
  29. L.H. Lukman. Pulau Lombok dalam Sejarah. Lombok: Cerdas Press, 2005.
  30. L. Mulyadi. Sejarah Gumi Sasak Lombok. Malang: ITN, 2014.
  31. Mahsun. Kajian Dialektologi Diakronis Bahasa Sasak di Pulau Lombok. Yogyakarta:
  32. Gama Media, 2006.
  33. ____________, Bahasa dan Relasi Sosial: Telaah Kesepadanan Adaptasi Linguistik
  34. dengan Adaptasi Sosial. Yogyakarta: Gama Media, 2006.
  35. Mahyuni. Speech Style and Cultural Consciousness in Sasak Community. Lombok: Cerdas
  36. Press, 2006.
  37. ____________, Valuing Language and Culture: an Example from Sasak. Makara Sosial
  38. Humaniora, Vol 11, No 2, Desember 2007.
  39. Michel Foucoult, The Archaeology of Knowledge (Tjm: A.M. Sheridan Smith). New
  40. York: Pantheon Book, 1971.
  41. Mohamed Abid al-Jabiri. Takwin al-Aql al-Arabi. Beirut: Markaz Dirasat al-Wahdah
  42. al-Arabiyah, Cet. X, 2009.
  43. Peter K. Austin, Issues in the Creation of Trilingual Dictionary for Sasak, Eastern Indonesia.
  44. University of London, ICLDC Workshop, Feb 2011.
  45. _________, Aksara Sasak, an Endangered Script and Scribal Practice, London: University
  46. of London, SOAS, 2014.
  47. _________, Reading the Lontars: Endangered Literature of Lombok, Eastern Indonesia.
  48. London: University of London, SOAS, 2014.(p. 27-48)
  49. _________, Documenting Endangered Literaty Genres in Sasak, Eastern Indonesia.
  50. Australia: ANDC.
  51. Sabirin. Konfigurasi Pemikiran Islam Tuan Guru: Respon Pemikiran Tuan Guru Terhadap
  52. Penetrasi Ajaran Wahabi pada Etnik Sasak di Pulau Lombok 1993-2007. Tesis.
  53. Program Pascasarjana UI, 2008.
  54. Sri Wahyuningsih dkk. Polite Language Maintenance Among Members of Sasak Noble
  55. Families in Mataram. The Indonesian Journal of Language and Language
  56. Teaching, Vol 1, No 2, Mei 2016.
  57. Sudirman Wilaian. Pemertahanan Bahasa dan Kestabilan Kedwibahasaan Pada Penutur
  58. Bahasa Sasak di Lombok. Jurnal Linguistik Indonesia, Tahun ke-28, No 1,
  59. Februari 2010 (23-39).
  60. Syahdan. Sasak-Indonesian Code Switching. Dissertation. University of Arizona, 1996.
  61. Thomas L. Friedman, The World is Flat: A Brief History of 21st Century. New York:
  62. Farrar, Strous and Giroux, 2005.
  63. Toni Syamsul Hidayat. Bahasa Sasak Halus dan Perilaku Sosial Masyarakat Penuturnya.
  64. Seminar Nasional Pemertahanan Bahasa Nusantara. Magister Linguistik PPs
  65. UNDIP Semarang, 6 Mei 2010.