Main Article Content

Abstract

Nata de soya is a food product derived from tofu liquid waste from the fermentation of Acetobacter xylinum. The addition of natural dyes in nata can improve the physical quality of nata. This study aims to determine the effect and optimum quality of the addition of dragon fruit peel extract on the quality of nata de soya. The experimental design method used in this study was a completely randomized design (CRD). The control variables in this study were 1000 mL tofu liquid waste, 4 grams of ZA Food Grade, 100 grams of sugar, and 14 days of fermentation. The independent variable was the concentration of dragon fruit peel extract, namely 0% (control), 5%, 10%, 15% and 20%. The dependent variables are water content, crude fiber content, and organoleptic (color, shape, and texture). The results showed that the variation of 20% dragon fruit peel extract affected the physical quality of nata. There was a significant effect on the quality of the water content and organoleptic (color and texture) of the nata, while the quality of the fiber content and organoleptic (shape) was not significantly affected on the quality of the dragon fruit peel extract combination nata. The optimum quality of this study was dragon fruit peel extract 20% with a water content value 88.60%, a fiber content value of 2.73%, and an organoleptic test (color, shape, and texture) with an average value of 4.85, 4.90, and 4.90.


 


Nata de soya adalah produk pangan berasal dari limbah cair tahu hasil fermentasi Acetobacter xylinum. Penambahan pewarna alami pada nata dapat meningkatkan mutu fisik nata. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dan kualitas optimum penambahan ekstrak kulit buah naga terhadap kualitas nata de soya. Metode rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak lengkap (RAL). Variabel kontrol pada penelitian ini adalah limbah cair tahu 1000 mL, ZA Food Grade 4 gram, gula 100 gram, dan lama fermentasi 14 hari. Variabel bebas adalah konsentrasi ekstrak kulit buah naga yaitu 0 % (kontrol), 5 %, 10 %, 15 % dan 20 %. Variabel terikatnya adalah kadar air, kadar serat kasar, dan organoleptik (warna, bentuk, dan tekstur). Hasil penelitian menunjukkan variasi ekstrak kulit buah naga 20% mempengaruhi kualitas mutu fisik nata. Ada pengaruh nyata terhadap kualitas kadar air dan organoleptik (warna dan tekstur) nata sedangkan pada kualitas kadar serat dan organoleptik (bentuk) tidak terpengaruh signifikan terhadap kualitas nata kombinasi ekstrak kulit buah naga. Kualitas optimum penelitian ini ialah ekstrak kulit buah naga 20% dengan nilai kadar air 88,60%, nilai kadar serat 2,73%, dan uji organoleptik (warna, bentuk, dan tekstur) dengan nilai rata-rata sebesar 4,85, 4,90, dan 4,90.

Keywords

ekstrak kulit buah naga limbah cair tahu Nata de Soya

Article Details

How to Cite
Ratnasari, B. D., Yahdi, Y., & Sulistiyana, S. (2021). PENGARUH PENAMBAHAN EKSTRAK KULIT BUAH NAGA SEBAGAI PEWARNA ALAMI PADA KUALITAS NATA DE SOYA HASIL FERMENTASI LIMBAH CAIR TAHU DI LINGKUNGAN KEKALIK TIMUR KOTA MATARAM: THE EFFECT OF ADDING DRAGONS FRUIT EXTRACT AS NATURAL DYE ON THE QUALITY OF NATA DE SOYA FROM FERMENTATION OF TOFU LIQUID WASTE IN THE EAST KEKALIK ENVIRONMENT OF MATARAM CITY. SPIN JURNAL KIMIA & PENDIDIKAN KIMIA, 3(2), 122–131. https://doi.org/10.20414/spin.v3i2.4072

References

  1. Armi. (2014). Pemanfaatan Limbah Cair Industri Tahu Dengan Menggunakan Acetobakter xylinum Menjadi Nata De Soya Dan Masa Inkubasi Terhadap Karakteristik Nata. Jurnal Serambi Ekonomi & Bisnis. 1(1). 27-34.
  2. Effendi, H, N. (2009). Pengaruh Penambahan Variasi Massa Pati (Soluble Starch) Pada Pembuatan Nata De Coco Dalam Medium Fermentasi Bakteri Acetobacter Xylinum. Skripsi, Departemen Kimia, Universitas Sumatera Utara. 1.
  3. Hamad, A., Hidayah, B. I., Solekhah, A., & Septhea, A. G. (2017). Potensi Kulit Nanas sebagai Substrat dalam Pembuatan Nata De Pina. Jurnal Riset Sains dan Teknologi. 1(1). 9-14.
  4. Harjanti, R. S. (2016). Optimasi Pengambilan Antosianin dari Kulit Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus) Sebagai Pewarna Alami pada Makanan. Chemica. 3(2). 39-45.
  5. Indrawadi. (2019). Pemanfaatan Pengolahan Limbah Cair Dari Industri Tahu Sebagai Bahan Dasar Membuat Nata De Soya. Jurnal hasil – hasil penerapan IPTEKSS dan Pengabdian kepada Masyarakat. 3(1). 23 – 25.
  6. Julianto, T., Pratjojo, W., & Sunarto, W. (2013). Uji Stabilitas Ekstrak Kulit Buah Manggis Sebagai Pewarna Alami Nata De Cassava. Indonesian Journal of Chemical Science. 2(2). 125-130.
  7. Kurnianingsih, R., Nurrijawati, Pebdiani, A, S., Suparman, Fitriana, Z, N., Ghazali, M., Prasedya, S, E., Astuti, P, S., & Sunarpi. (2019). Pemanfaatan Limbah Cair Tahu Menjadi Produk Nata De Soya Berbasis Rumput Laut. Prosiding PEPADU. 1(1). 304.
  8. Lubis, A., W., & Harahap, D. N. (2018). Pemanfaatan Sari Buah Naga Super Merah (Hylocereus costaricensis) ada Pembuatan Nata De Coco Terhadap Mutu Fisik Nata. CHEDS: Journal of Chemistry, Education and Science. 2(2). 1-10.
  9. Lempang, M. (2006). Rendemen dan Kandungan Nutrisi Nata De Pinnata yang Diolah Dari Nira Aren. Jurnal Penelitian Hasil Hutan. 24(2). 133-144.
  10. Badan Standarisasi Nasional. 2013. Nata dalam Kemasan SNI 01-4317-1996. Jakarta: BSN.
  11. Nurhayati, S. (2006). Kajian Pengaruh Kadar Gula dan Lama Fermentasi Terhadap Kualitas Nata de Soya. Jurnal Matematika, Sains, dan Teknologi. 7(1). 40-47.
  12. Santosa, B., Tantulu L., & Sugiarti, U. (2019). Penambahan Ekstrak Kulit Buah Naga Pada Pengembangan Produk Nata De Coco Berantioksidan. Jurnal Teknologi Pangan. 10(1). 1-8.
  13. Souisa, G. M., Sidharta, B. R., & Pranata, F. S. (2006). Pengaruh Acetobacter xylinum dan Ekstrak Kacang Hijau (Phaseolus radiates L.) terhadap Produksi Nata dari Substrat Limbah Cair Tahu. Biota. XI (1). 27-33.
  14. Sarkono., Muspiah, A., Jupri, A., Rohyani, S, I., & Hadi, I. (2018). Pemanfaatan Limbah Cair Pengolahan Tahu Untuk Pembuatan Nata De Soya Di Kelurahan Kekalik Jaya Kota Mataram. Prosiding PKM-CR. 1(1). 998 – 1000.
  15. Sulistiyana. (2020). Analisis Kualitas Nata De Corn Dari Ekstrak Jagung Kuning Muda Dengan Variasi Lama Fermentasi. Indo. J. Chem. Res. 8(1). 79-84.

Most read articles by the same author(s)