Main Article Content
Abstract
Renggak (Amomum dealbatum) is a kind of aromatic plant of the ginger tribe that grows in Indonesia, including on the island of Lombok. The existence of renggak fruit in Lombok was mostly known only as one of the plants that can be eaten fresh and as a medicine for dizziness. This research was conducted with the aim of identifying and identifying secondary metabolites contained in renggak leaf extract (Amomum dealbatum) which have potential as antioxidants. This research is an experimental study with extract using maceration. Samples of dried Renggang leaves were macerated with 96% ethanol and evaporated until the extract was obtained. The macerated extract was screened for phytochemicals. Testing of antioxidant activity using the DPPH method and measurement of antioxidant activity using a UV-Vis Spectrophotometer with various concentrations of 20, 40, 60, and 80 ppm. The screening results showed the presence of flavonoid compounds, alkaloids, triterpenoids, saponins, and phenolics. It was found that the antioxidant activity increased with increasing concentration. The IC50 value is 149.59 ppm. The ethanol extract of renggak leaves has potential as an antioxidant.
Renggak (Amomum dealbatum) merupakan jenis tumbuhan aromatis suku jahe-jahean yang tumbuh di Indonesia termasuk di pulau Lombok. Keberadaan buah renggak di Lombok sebagaian besar diketahui hanya sebagai salah satu tanaman yang dapat dimakan buahnya secara segar dan sebagai obat pusing. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui dan mengidentifikasi senyawa metabolit sekunder yang terdapat dalam ekstrak daun renggak (Amomum dealbatum) dan potensinya sebagai antioksidan. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan pengambilan ekstrak menggunakan maserasi. Sampel daun renggak kering dimaserasi dengan etanol 96% dan dievaporasi sampai diperoleh ekstrak. Ekstrak hasil maserasi dilakukan skrining fitokimia. Pengujian aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH dan pengukuran aktivitas antioksidan menggunakan Spektrofotometer Uv-Vis dengan variasi konsentrasi 20, 40, 60, dan 80 ppm. Hasil skrining menunjukkan adanya kandungan senyawa flavonoid, alkaloid, triterpenoid, saponin, dan fenolik. Diperoleh aktivitas antioksidan ekstrak daun renggak bertambah besar seiring bertambahnya konsentrasi. Didapatkan Nilai IC50 ekstrak sebesar 149.59 ppm dan disimpulkan memiliki potensi sebagai antioksidan.Renggak (Amomum dealbatum) merupakan jenis tumbuhan aromatis suku jahe-jahean yang tumbuh di Indonesia termasuk di pulau Lombok. Keberadaan buah renggak di Lombok sebagaian besar diketahui hanya sebagai salah satu tanaman yang dapat dimakan buahnya secara segar dan sebagai obat pusing. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui dan mengidentifikasi senyawa metabolit sekunder yang terdapat dalam ekstrak daun renggak (Amomum dealbatum) dan potensinya sebagai antioksidan. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan pengambilan ekstrak menggunakan maserasi. Sampel daun renggak kering dimaserasi dengan etanol 96% dan dievaporasi sampai diperoleh ekstrak. Ekstrak hasil maserasi dilakukan skrining fitokimia. Pengujian aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH dan pengukuran aktivitas antioksidan menggunakan Spektrofotometer Uv-Vis dengan variasi konsentrasi 20, 40, 60, dan 80 ppm. Hasil skrining menunjukkan adanya kandungan senyawa flavonoid, alkaloid, triterpenoid, saponin, dan fenolik. Diperoleh aktivitas antioksidan ekstrak daun renggak bertambah besar seiring bertambahnya konsentrasi. Didapatkan Nilai IC50 ekstrak sebesar 149.59 ppm dan disimpulkan memiliki potensi sebagai antioksidan.
Keywords
Article Details
References
- Achmad S. A., (1986). Kimia Organik Bahan Alam. Penerbit Karunika: Jakarta.
- Agoes, A., (2010), Tanaman Obat Indonesia 3rd ed, A. Suslia, ed. Salemba Medika: Jakarta.
- Agustina, W., Nurhamidah, & Handayani, D., (2017). Skrining Fitokimia Dan Aktivitas Antioksidan Beberapa Fraksi Dari Kulit Batang Jarak (Ricinus communis L.). ALOTROP Jurnal Pendidikan dan Ilmu Kimia. 1 (2). 117-122.
- Fukumoto, L. R., & Mazza, G. (2000). Assesing antioxidant and prooxidant activities of phenolic compounds. J agric food. 48 (8). 3597-3604
- Harborne, J.B., (1987). Metode Fitokimia, Edisi Kimia. ITB: Bandung.
- Isnindar., Wahyuono, S., & Setyowati, E. P. (2011). Isolasi dan identifikasi senyawa antioksidan daun kesemek (Diospyros kaki Thunb.) dengan metode DPPH (2,2- difenil-1-pikrilhidrazil). Majalah Obat Tradisional. 16(3). 157 – 164.
- Juniarti., Osmeli, D., & Yuhernita. (2009). Kandungan senyawa kimia, uji toksisitas (Brine shrimp lethality test) dan antioksidan (1,1-diphenyl-2-pikrilhydrazyl) dari ekstrak daun saga (Abrus precatorius L.). Makara Sains. 13(1). 50-54.
- Martini, N. I., Widana, G. A. B., Kristiyanti P. L. P., (2016). Skrining Fitokimia dan Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Daun Matoa (Pometia pinnata) Dengan Metode DPPH. Prossiding Seminar MIPA. Diakses dari https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/semnasmipa/article/view/10220
- Molyneux, P. (2004). The use of the stable free radical diphenylpicrylhydrazyl (DPPH) for estimating antioxidant activity. J. Sci. Technol. 26(2), 211-219.
- Najoan, J. J., Runtuwene, M. J. R., & Wewengkang, D. S. (2016). Uji Fitokimia dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Daun Tiga (Allophylus cobbe L.). PHARMACON Jurnal Ilmiah Farmasi-UNSRAT. 5 (1). 266-274.
- Nugrahani, R., Andayani, Y., & Hakim, A. (2016). Skrining Fitokimia dari Ekstrak Buah Bumcis (Phaseolus vulgaris) dalam Sediaan Serbuk. Jurnal Penelitian Pendidikan IPA (JPPIPA). 02(01). 96-103.
- Nufus, N. (2020). Analisis Fitokimia Dan Uji Potensi Ekstrak Buah Renggak (Amomum Dealbatum) Sebagai Pestisida Nabati Terhadap Jamur Pyricularia Oryzae dan Bakteri Xanthomonas oryzae. Bioscientist : Jurnal Ilmiah Biologi. 8(1). 115-125. doi:https://doi.org/10.33394/bjib.v8i1.2661
- Robinson, T. (1998). Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi. Penerjemah: Padmawinata, K. Edisi VI. Bandung: ITB Press.
- Sangi, M. S., Momuat, L. I. & Kumaunang, M., (2012). Uji toksisitas dan skrining fitokimia tepung gabah pelepah aren (Arange pinnata). Jurnal Ilmiah Sains. 12(2). 127-134.
- Sumono, A., & Mulan, A. (2009). Capability of boiling water of bay leaf (Eugenia polyantha W.) for reducing Streptococcus sp. colony. Majalah Farmasi Indonesia. 20(3). 112 – 117.
- Utomo, A. B., Suprijono, A., & Risdianto, A. (2008). Uji aktivitas antioksidan kombinasi ekstrak sarang semut (Myrmecodia pendans) dan ekstrak teh hitam (Camellia sinensis O.K.var. assamica (mast.)) dengan metode DPPH (1,1-difenil-2-pikrilhidrazil). Media Farmasi Indonesia. 1-9.
References
Achmad S. A., (1986). Kimia Organik Bahan Alam. Penerbit Karunika: Jakarta.
Agoes, A., (2010), Tanaman Obat Indonesia 3rd ed, A. Suslia, ed. Salemba Medika: Jakarta.
Agustina, W., Nurhamidah, & Handayani, D., (2017). Skrining Fitokimia Dan Aktivitas Antioksidan Beberapa Fraksi Dari Kulit Batang Jarak (Ricinus communis L.). ALOTROP Jurnal Pendidikan dan Ilmu Kimia. 1 (2). 117-122.
Fukumoto, L. R., & Mazza, G. (2000). Assesing antioxidant and prooxidant activities of phenolic compounds. J agric food. 48 (8). 3597-3604
Harborne, J.B., (1987). Metode Fitokimia, Edisi Kimia. ITB: Bandung.
Isnindar., Wahyuono, S., & Setyowati, E. P. (2011). Isolasi dan identifikasi senyawa antioksidan daun kesemek (Diospyros kaki Thunb.) dengan metode DPPH (2,2- difenil-1-pikrilhidrazil). Majalah Obat Tradisional. 16(3). 157 – 164.
Juniarti., Osmeli, D., & Yuhernita. (2009). Kandungan senyawa kimia, uji toksisitas (Brine shrimp lethality test) dan antioksidan (1,1-diphenyl-2-pikrilhydrazyl) dari ekstrak daun saga (Abrus precatorius L.). Makara Sains. 13(1). 50-54.
Martini, N. I., Widana, G. A. B., Kristiyanti P. L. P., (2016). Skrining Fitokimia dan Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Daun Matoa (Pometia pinnata) Dengan Metode DPPH. Prossiding Seminar MIPA. Diakses dari https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/semnasmipa/article/view/10220
Molyneux, P. (2004). The use of the stable free radical diphenylpicrylhydrazyl (DPPH) for estimating antioxidant activity. J. Sci. Technol. 26(2), 211-219.
Najoan, J. J., Runtuwene, M. J. R., & Wewengkang, D. S. (2016). Uji Fitokimia dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Daun Tiga (Allophylus cobbe L.). PHARMACON Jurnal Ilmiah Farmasi-UNSRAT. 5 (1). 266-274.
Nugrahani, R., Andayani, Y., & Hakim, A. (2016). Skrining Fitokimia dari Ekstrak Buah Bumcis (Phaseolus vulgaris) dalam Sediaan Serbuk. Jurnal Penelitian Pendidikan IPA (JPPIPA). 02(01). 96-103.
Nufus, N. (2020). Analisis Fitokimia Dan Uji Potensi Ekstrak Buah Renggak (Amomum Dealbatum) Sebagai Pestisida Nabati Terhadap Jamur Pyricularia Oryzae dan Bakteri Xanthomonas oryzae. Bioscientist : Jurnal Ilmiah Biologi. 8(1). 115-125. doi:https://doi.org/10.33394/bjib.v8i1.2661
Robinson, T. (1998). Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi. Penerjemah: Padmawinata, K. Edisi VI. Bandung: ITB Press.
Sangi, M. S., Momuat, L. I. & Kumaunang, M., (2012). Uji toksisitas dan skrining fitokimia tepung gabah pelepah aren (Arange pinnata). Jurnal Ilmiah Sains. 12(2). 127-134.
Sumono, A., & Mulan, A. (2009). Capability of boiling water of bay leaf (Eugenia polyantha W.) for reducing Streptococcus sp. colony. Majalah Farmasi Indonesia. 20(3). 112 – 117.
Utomo, A. B., Suprijono, A., & Risdianto, A. (2008). Uji aktivitas antioksidan kombinasi ekstrak sarang semut (Myrmecodia pendans) dan ekstrak teh hitam (Camellia sinensis O.K.var. assamica (mast.)) dengan metode DPPH (1,1-difenil-2-pikrilhidrazil). Media Farmasi Indonesia. 1-9.